Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyantrik Keris pada Empu Subandi

Kompas.com - 12/08/2008, 08:24 WIB

Berapa lama seseorang bisa belajar bikin keris? Bervariasi. Akan tetapi, sekitar enam bulan kuliah keris biasanya bisa dikatakan lengkap meskipun hasil kerja, tentunya bergantung pada ketekunan dan bakat masing-masing.

”Setidaknya enam bulan mahasiswa sudah mendapatkan 20 sesi membuat keris serta bimbingan dosen pengampu atau dosen utama di kampus. Selebihnya, untuk memperdalam, mahasiswa diperbolehkan nyantrik di ’perusahaan’ di luar kampus,” kata Sunarwan alias Grompol ini pula.

Yang dimaksud ”perusahaan” dalam pengertian mahasiswa kriya ISI itu adalah besalen swasta di luar kampus, seperti yang dimiliki Empu Subandi.

”Ada malah, mahasiswa putri yang ambil mata kuliah keris,” kata Subandi, meski kini tidak terpantau.

Andai saja mereka meneruskan kriya mereka sebagai empu, sebenarnya mereka meneruskan ”legenda” masa lalu, seperti empu keris wanita yang bernama Ni Mbok Sombro pada masa kerajaan Pajajaran.

”Proses cipta keris kamardikan seperti oleh Djeno Harumbrodjo (keturunan ke-15 Empu Supa dari Majapahit, meninggal di Yogyakarta tahun 2006) sekarang juga mulai diikuti oleh para seniman keris di Solo dan beberapa tempat lain. Upacara tradisi, seperti upacara Sidhikara Pusaka di Jakarta dan Tumpak Landep/Pasopati di Bali, juga semakin semarak. Hal ini harus dilestarikan karena aspek ini adalah salah satu nilai penting dan tidak dimiliki oleh bangsa Barat,” kata Toni Junus, pembuat keris, lulusan ASRI Yogyakarta dan ketua penyelenggara pameran di Bentara Budaya Jakarta kali ini.

Hari gini, di zaman serba digital dan elektronik, ternyata masih juga bertahan budaya lama warisan nenek moyang beberapa ratus tahun silam....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau