Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Mikroba Super

Kompas.com - 04/06/2008, 03:00 WIB

Menggunakan analisis genetika, Edwards dan rekannya menemukan keragaman lebih tinggi pada mikroba di batuan basalt dibandingkan dengan di bagian lain di dasar laut—misal sumber hidrotermal. Keragaman mikroba di batuan dasar laut ini sekaya di tanah pertanian.

”Kami sekarang mengetahui lebih banyak mikroba dibandingkan dengan yang pernah diduga,” ucap David L Garrison, Direktur Program Biologi Oseanografi National Foundation. Penemuan ini diterbitkan jurnal Nature, 29 Mei lalu. Mereka menduga reaksi kimia pada bebatuan itu menjadi energi bagi mikroba tersebut.

Penemuan di Indonesia

Penelitian mikroba di wilayah yang ekstrem, baik di laut dalam maupun di lingkungan bersuhu tinggi, juga dilakukan sejak tahun 2001 di Indonesia.

Penelitian dilakukan di kedalaman 2.000 meter di bawah permukaan laut pada Ekspedisi Laut Dalam ”Java Trench 2002”, Oktober 2002. Ekspedisi ini adalah kerja sama Indonesia-Jepang, dalam hal ini Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Japan Marine Science and Technology Centre (Jamstec).

Ekspedisi itu merupakan kelanjutan ekspedisi kapal Yokosuka tahun 2001 di Samudra Hindia yang menemukan struktur tunggal (single structure) geologi di 2.000-2.500 meter di bawah permukaan laut.

Diduga struktur ini terdiri dari susunan lumpur vulkanik atau bisa berupa reservoar hidrokarbon. Ini terjadi diduga akibat aktivitas Patahan Sumatera yang menerus ke Samudra Hindia.

Dari penelitian itu juga diketahui bahwa pada jarak sekitar 60 kilometer sebelah tenggara struktur tunggal itu ditemukan kerang pemakan gas metan yang disebut acharax. Ini memperkuat dugaan bahwa di daerah itu ada rembesan gas metan melalui patahan, seperti terekam dalam bagan seismik.

Penyerap selenium

Penelitian mikroorganisme juga dilakukan di daerah vulkanis di beberapa tempat di Indonesia. Penelitian ini mengandung nilai komersial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com