Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2017, 12:43 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com -- Salah satu kemampuan manusia yang paling luar biasa adalah mengingat wajah orang-orang di sekitar kita.

Hanya dengan sekali melihat, kita mampu mengidentifikasikan orang-orang yang kita kenal di ruangan yang redup atau pun di tengah keramaian. Bahkan, pada saat wajah itu membuat ekspresi-ekspresi baru yang tidak pernah kita lihat sebelumnya.

Menurut para peneliti, kemampuan ini tidak bisa dipisahkan dari face patch (bercak wajah), sekelompok sel yang berukuran sebesar blueberry pada area di bawah pelipis. Walaupun telah lama diketahui keberadaannya,  para peneliti baru saja menemukan bagaimana area ini bekerja.

(Baca juga: Apakah Berbohong Membuat Kita Lebih Manusiawi?)

Diungkapkan oleh pakar biologi Doris Tsao dan koleganya di Caltech dalam jurnal Cell, face patch ternyata menyimpan informasi dalam bentuk pecahan seperti jarak di antara mata, lebar hidung, dan bentuk garis rambut. Informasi tersebut kemudian dapat diubah-ubah dan dikombinasikan untuk menciptakan berbagai macam wajah.

Untuk mengetahui fungsi masing-masing sel dalam menghafal wajah, Tsao dan kolega kemudian melakukan sebuah eksperimen. Mereka merekam kerja otak dan masing-masing neuron pada monyet makaka ketika dihadapkan dengan 50 foto yang telah direkayasa menjadi 2000 variasi dengan berbagai aspek seperti jarak antara mata, tekstur kulit, dan kebulatan wajah.

Ternyata, masing-masing neuron hanya bekerja untuk mengenai satu fitur wajah. Anterior medial patch, misalnya, hanya memproses jarak antara fitur-fitur wajah. Sementara itu, middle lateral patch dan middle fundus patch memproses informasi bentuk seperti lengkungan mata dan bibir.

Steven Le Chang yang turut serta dalam eksperimen tersebut berkata bahwa walaupun monyet makaka dihadaptkan dengan berbagai macam wajah, neuron yang bertanggung jawab untuk lebar garis rambut hanya akan merespons variasi dari fitur tersebut.

“Namun, jika wajahnya memiliki lebar garis rambut yang sama, tetapi memiliki ukuran hidung yang berbeda, neuron untuk garis rambut akan diam,” ucap Chang.

Masing-masing face patch ini memiliki pekerjaan yang berbeda-beda, tetapi mereka berkooperasi dan berkomunikasi untuk membentuk satu gambaran wajah yang komplit.

(Baca juga: Ternyata, Cara Kita Menghibur Sesama Mirip dengan Simpanse)

Dengan mengetahui cara mereka bekerja, para peneliti mampu memperkirakan dan menebak bagaimana otak monyet makaka memproses wajah. Tsao dan Chang menciptakan beberapa foto yang akan menstimulasi semua neuron dan menunjukkannya kepada monyet makaka.

Berdasarkan reaksi neuron, para peneliti kemudian mereka ulang apa yang diliha oleh monyet tersebut. “Hasil reka ulangnya luar biasa akurat,” ujar Tsao. Foto-foto reka ulang yang dibuat oleh Tsao dan Chang bahkan hampir tidak bisa dibedakan dari foto sebenarnya yang ditunjukkan kepada monyet makaka.

Lebih luar biasanya lagi, jumlah sel yang dibutuhkan otak untuk menghafal wajah ternyata sangat minim. Secara total, para peneliti hanya perlu mendeteksi 106 sel pada satu face patch dan 99 sel di face patch lainnya untuk menciptakan berbagai macam wajah yang dilihat oleh monyet makaka. Inilah sebabnya kita tidak perlu ribuan sel untuk mengingat ribuan wajah.

Doris Tsao Doris Tsao

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau