Riset Fisika Terbaru: Dunia Tidak Punya Awal dan Akhir

Kompas.com - 11/02/2015, 08:00 WIB

KOMPAS.com — Kajian terbaru fisikawan Kanada dan Mesir menyatakan bahwa dunia tidak mengenal awal dan akhir. Big bang tidak pernah ada.

Ahmed Farag Ali dari Zewail City of Science and Technology di Mesir dan Saurya Das dari University of Leithbridge di Kanada menemukan kenyataan itu ketika berupaya mempelajari singularitas, obyek mampat sangat kecil saat big bang terjadi.

Untuk memahami singularitas, fisikawan harus mengawinkan mekanika kuantum—hukum fisika yang berlaku pada obyek sangat kecil—dengan relativitas umum yang diajukan oleh Albert Einstein.

Ali dan Das berupaya memahami singularitas dengan sebuah persamaan yang dikembangkan oleh Amal Kumar Raychaudhuri, profesor pembimbing Das saat kuliah S-1 di Presidency University di Kolkata, India.

Ketika kedua fisikawan itu mengutak-atiknya, mereka menemukan bahwa persamaan itu mendeskripsikan fluida yang tersusun atas partikel kecil.

Ali dan Das menduga bahwa fluida yang dideskripsikan dalam persamaan tersusun atas graviton. Graviton sendiri merupakan partikel yang telah lama diduga keberadaannya di alam semesta walaupun belum berhasil ditemukan.

Dengan persamaan pula, dua fisikawan itu berusaha memprediksi perilaku fluida hingga jauh ke masa lalu. Yang mengejutkan, lewat studi tersebut, mereka tidak menemukan singularitas. Artinya, dunia tidak punya awal.

"Dunia akan bertahan selamanya. Dunia tidak punya akhir. Dengan kata lain, tidak ada singularitas," kata Das.

Diberitakan Nature Middle East, 28 Januari 2015 lalu, Das juga menuturkan bahwa kajiannya juga berhasil memecahkan teka-teki tentang energi gelap, energi yang berkontribusi pada pengembangan alam semesta.

Ketika Das menentukan massa tertentu graviton, mereka menemukan bahwa densitas gravitasi fluida sama dengan materi gelap. Kesesuaian itu menjelaskan tentang kekuatan yang dimiliki energi gelap.

Hasil riset atau pemodelan Ali dan Das dipublikasikan baru-baru ini di jurnal Physical Letters B.

Mengomentari hasil pemodelan itu, Brian Koberlein, pakar komunikasi sains dari Rochester Institite of Technology, mengungkapkan bahwa tidak ada singularitas belum tentu tidak ada big bang.

Menurut Koberlein, big bang adalah teori yang sudah sangat kuat sehingga tidak akan goyah. Ia mengatakan, paper terbaru Ali dan Das tidak mendatangkan kemajuan pandangan dalam kosmologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau