Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Matahari "Hibrid", Inilah Wujudnya

Kompas.com - 04/11/2013, 12:51 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis


KOMPAS.com — Gerhana Matahari total, sebagian, dan cincin sudah dikenal, pernah terjadi di Indonesia, dan foto-foto ataupun ilustrasinya sering dilihat. Bagaimana dengan gerhana Matahari hibrid? Seperti apa wujudnya?

Minggu (3/11/2013), gerhana Matahari hibrid terjadi dan bisa disaksikan di wilayah Afrika, Atlantik, Amerika bagian Utara, dan sebagian Timur Tengah. Fenomena ini, sayangnya, tak bisa disaksikan di Indonesia.

Gerhana Matahari hibrid adalah fenomena ketika beberapa macam gerhana terjadi dalam satu waktu fenomena gerhana Matahari. Hal ini terjadi karena lengkung permukaan Bumi dan orbit Bulan yang berbentuk elips dan membuat jarak antara Bumi dan Bulan bervariasi.

Seperti definisinya, sebenarnya gerhana Matahari hibrid tak berbeda dengan gerhana Matahari lain. Fenomena gerhana yang teramati dalam gerhana ini juga adalah gerhana Matahari cincin, sebagian, dan total.

Perbedaan baru bisa dilihat bila pengamat menelusuri sepanjang lintasan gerhana. Pengamat bisa melihat gerhana mengalami perubahan, dari sebagian, cincin, kemudian total, dan dalam kesempatan tertentu bisa kembali ke cincin lagi.

Biasanya, gerhana Matahari hibrid dimulai dan diakhiri dengan gerhana Matahari cincin, memuncak dengan gerhana Matahari total. Pada Minggu kemarin, gerhana Matahari hibrid dimulai dengan gerhana Matahari cincin dan diakhiri dengan gerhana Matahari total.

Permulaan gerhana Matahari hibrid dalam bentuk gerhana Matahari cincin kemarin, menurut shindles.co.uk, hanya terjadi pada wilayah yang panjangnya hanya beberapa kilometer dengan durasi kurang dari 1 detik.

Fenomena gerhana Matahari cincin kemarin terjadi di wilayah Atlantik timur Amerika Serikat. Karena lokasi yang merupakan lautan dan hanya terjadi dalam waktu sangat singkat, hingga saat ini belum ada foto gerhana Matahari cincin dari fenomena gerhana kemarin.

Sementara untuk gerhana Matahari sebagian yang terjadi menjelang gerhana Matahari cincin dan total, banyak foto yang telah beredar. Foto-foto umumnya menggambarkan Matahari saat berbentuk sabit, diambil dari wilayah Sudan, Amerika Serikat, Kenya, dan lainnya.

Damien Wagaman Fenomena Matahari sabit pada saat fajar yang dipotret dari Chesapeake Bay, dekat Annapolis, Amerika Serikat.

Untuk gerhana Matahari total, astrofotografer Ben Cooper mengabadikannya dari wilayah Atlantik saat terbang dengan pesawat pada ketinggian 43.000 kaki. Foto gerhana Matahari total lainnya juga dihasilkan dengan pemotretan di Sibiloi National Park, Kenya.

Ben Cooper Gerhana Matahari total sebagai bagian dari gerhana Matahari hibrid pada Minggu (3/11/2013), diabadikan dari wilayah Atlantik.

Gerhana Matahari hibrid hanya akan terjadi 9 kali dalam kurun waktu 1986 hingga 2067. Wilayah Indonesia berpeluang menyaksikannya pada November 2049. Warga Indonesia masih harus menunggu 36 tahun dari sekarang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com