Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gajah Afrika Memahami Bahasa Tubuh Manusia

Kompas.com - 13/10/2013, 18:30 WIB

KOMPAS.com — Gajah afrika tampaknya memiliki pemahaman naluriah atas gerakan manusia, demikian menurut para ilmuwan Inggris.

Dalam sebuah rangkaian tes, peneliti Ann Smet dari Universitas St Andrews menawarkan dua ember yang mirip ke seekor gajah. Dia kemudian menunjuk salah satu ember yang berisi makanan yang sengaja disembunyikan.

Dari percobaan pertama, Klik si gajah selalu memilih ember yang tepat.

Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Current Biology.

Ilmuwan mengadakan penelitian terhadap sejumlah gajah di penangkaran di Zimbabwe. Richard Byrne, salah satu penulis dalam riset tersebut, mengatakan bahwa gajah-gajah yang berada di sana diselamatkan dan dilatih untuk bisa ditunggangi.

"Mereka (pelatih di penangkaran) secara spesifik melatih gajah untuk merespons perintah-perintah suara. Mereka tidak menggunakan bahasa tubuh apa pun," kata Byrne.

"Idenya adalah pelatih bisa berjalan di belakang gajah dan bisa memerintahkan apa saja dengan kata-kata."

Pemahaman natural

Terlepas dari itu, binatang ini tampaknya juga mengerti arti menunjuk walau tidak dilatih secara khusus.

Smet mengatakan, dia cukup terkesan dengan pemahaman gajah-gajah terhadap bahasa tubuh tersebut.

"Tampaknya pemahaman mereka terhadap gerakan menunjuk merupakan pemahaman yang natural, dan mereka secara kognitif lebih dekat dengan kita dari apa yang sebelumnya kita sadari."

Byrne mengatakan, penelitian tentang gajah ini akan membantu mereka membuat peta pohon evolusi yang sangat jauh dari manusia.

"Mereka sangat terkait dengan kita," katanya kepada BBC News.

"Jadi jika kita menemukan kemampuan yang mirip manusia pada binatang seperti gajah yang tidak memiliki nenek moyang yang sama dengan kita lebih dari 100 juta tahun lalu, kami cukup yakin kemampuan itu berevolusi secara terpisah. Inilah yang dinamakan evolusi konvergen."

Peneliti mengatakan, penemuan ini mungkin menjelaskan bagaimana gajah berhasil dijinakkan dan memiliki "kedekatan sejarah dengan manusia, walau memiliki potensi yang membahayakan karena ukurannya yang besar."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com