Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemanasan Global: Adaptasi atau Mati!

Kompas.com - 05/12/2009, 07:43 WIB

KOMPAS.com - Dunia kian terpojok oleh pemanasan global, dan menurut para ahli umat manusia harus mengikuti contoh dari alam: adaptasi atau mati.

Ini berarti meninggikan semua bangunan, bendungan, dan tembok laut, dan juga mengalihkan sistem perairan, menghentikan beberapa proyek pembangunan, mengubah cara bertani, dan ujungnya mungkin mengungsikan masyarakat, flora dan fauna.

Beradaptasi pada kenaikan permukaan laut dan suhu yang memanas diperkirakan akan menjadi topik heboh dalam pembicaraan perubahan iklim PBB di Copenhagen minggu depan, dan tentu diikuti dengan perkiraan biayanya - bisa jadi ratusan miliar dollar AS, dan sebagian besar untuk membiayai negara yang tak mampu.

Bahwa perihal adaptasi akan menjadi fokus utama saja sudah cukup hebat. Karena sebelum beberapa tahun belakangan ini, para ahli selalu menghindari topik adaptasi terhadap pemanasan global karena takut terdengar fatalistik atau menyebabkan beberapa negara malah undur dari usaha pengurangan emisi.

"Ini hal yang telah terbengkalai, dan belum dibicarakan. Padahal, seluruh dunia kemungkinan harus melakukannya," kata Rajendra Pachauri, ketua dari panel antarnegara mengenai perubahan iklim. "Adaptasi akan menjadi tak terhindarkan untuk beberapa golongan."

Sejumlah pakar biologi menunjukkan contoh bagaimana alam menangani pemanasan global. Kupu-kupu biru Adonis yang langka dari Inggris tadinya dikira akan punah karena tak mampu terbang cukup jauh, sedangkan pemanasan global telah membuat habitat mereka tak lagi cocok. Tapi, para ahli dikejutkan karena kupu-kupu tersebut berevolusi demi memanjangkan rongga dada dan sayapnya, sehingga bisa terbang lebih jauh ke daerah yang lebih dingin.

"Masyarakat juga harus berubah seperti juga alam mulai berubah," kata ahli biologi dari Texas A&M, Camille Parmesan, seorang spesialis perubahan spesies terhadap pemanasan global.

Tapi kesulitannya adalah perubahan iklim terjadi begitu cepat.

"Adaptasi merupakan tantangan berat karena percepatan perubahan telah melewati kisaran adaptasi yang telah dilakukan masyarakat di masa lalu ketika perubahan iklim terjadi," kata ketua pengaturan atmosfer dan kelautan nasional Amerika, Jane Lubchenco, yang juga seorang pakar kelautan, pada Kongres, Rabu (2/11).

Semua kota, negara bagian, dan negara kini tengah berupaya beradaptasi atau setidaknya membicarakan dan mengatur anggaran untuk adaptasi. Berikut ini adalah beberapa contoh:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com