KOMPAS.com - Korban tewas akibat virus corona Wuhan di China melonjak menjadi 908 orang pada Senin (10/2/2020) ini, dengan total meninggal di seluruh dunia 910 orang.
Hari sebelumnya, tercatat jumlah yang meninggal akibat virus ini di China adalah 811 orang dan total meninggal di seluruh dunia 813 orang.
Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengatakan pada Minggu (9/2/2020), jumlah kematian akibat virus corona Wuhan sudah melampaui ketika wabah sindrom pernapasan akut (SARS) terjadi pada 2002-2003.
Baca juga: Tahun Lalu, Ahli China Peringatkan Potensi Virus Corona Baru dari Kelelawar
Sementara itu, jumlah total pasien yang positif dinyatakan terinfeksi virus corona Wuhan hingga pagi ini adalah 40.553 kasus. Jumlah korban yang sedang dalam kondisi kritis bertambah menjadi 6.494 orang.
Untuk diketahui, 40.171 di antaranya dialami oleh orang yang tinggal di China, yang sebagian besar berada di Provinsi Hubei dan ibu kotanya Wuhan.
Seorang warga AS menjadi orang asing pertama yang meninggal karena virus ini di China pada 6 Februari. Seorang pria Jepang yang dicurigai memiliki virus corona Wuhan juga meninggal di China pada 8 Februari 2020.
Selain itu, tercatat dua kematian di luar China, yakni satu di Hong Kong dan satu di Filipina.
Setidaknya 27 negara telah mengonfirmasi kasus dan beberapa negara telah mengevakuasi warganya dari Hubei, termasuk Indonesia.
Maskapai besar telah menangguhkan penerbangan ke dan dari China sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran wabah.
Berikut ini adalah update virus corona Wuhan terbaru, Senin (10/2/2020), berdasarkan data yang dipublikasikan https://www.worldometers.info/coronavirus Death Toll and Trends:
Kabar baiknya, orang yang dinyatakan sembuh dari virus corona Wuhan pun terus bertambah.
Jika pada Minggu (9/2/2020) tercatat sedikitnya 2.685 orang dinyatakan sembuh dan sehat, pada hari ini angka itu bertambah menjadi 3.324 orang.
Baca juga: Update Virus Corona 9 Februari: 813 Meninggal, Terinfeksi 37.552 Orang
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mempercepat penelitian dan inovasi untuk mengatasi virus corona baru yang kali pertama menyebar dari Kota Wuhan, China.
Berdasarkan siaran berita di situ WHO, Kamis (6/2/2020), WHO mengadakan forum penelitian dan inovasi global untuk memobilisasi aksi tanggap internasional terhadap virus corona baru.
"Memanfaatkan kekuatan sains sangat penting untuk mengendalikan wabah (virus corona) ini," ujar Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Menurut dia, ada alat yang sangat dibutuhkan dan perlu dikembangkan secepat mungkin.
WHO memainkan peran penting dalam koordinasi untuk menyatukan komunitas ilmiah guna mengidentifikasi penelitian utama untuk mengatasi virus ini.
Forum ini akan diselenggarakan pada 11-12 Februari 2020 di Jenewa, di mana akan mempertemukan para ilmuwan dunia dan sejumlah pihak.
Tujuan diselenggarakannya forum ini oleh WHO adalah mengejar penelitian terhadap virus 2019-nCoV guna pengembangan vaksin, terapi, dan diagnostik dari virus corona baru ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.