KOMPAS.com – Para ilmuwan di dunia telah mengetahui bahwa penyakit kanker bisa mengubah struktur DNA di dalam tubuh. Hal ini memberikan pemahaman bagaimana penyakit tersebut berkembang, dan bagaimana cara pencegahannya.
Sebuah proyek bernama Pan-Cancer Project merupakan gabungan dari 1.300 ilmuwan dari 37 negara di dunia. Proyek ini menganalisa lebih dari 2.600 genom dari 38 jenis tumor berbeda.
Penelitian ini akan membuahkan hasil yang signifikan, yaitu proses biologis dan faktor lingkungan yang menyebabkan kanker.
Baca juga: Terapi Kanker ini Bisa Membuat Pasien Melihat dalam Gelap, Kok Bisa?
Hasil penelitiannya telah dimuat pada jurnal Nature. Dalam penelitian tersebut, disebutkan bahwa kanker disebabkan oleh perubahan atau mutasi gen.
Mutasi genetik yang terjadi pada DNA yang terjangkit sel kanker berhubungan dengan sidik jari penderita itu sendiri. Banyak penyebab kanker, seperti cahaya matahari sampai rokok, meninggalkan mutasi genetik yang spesifik pada tiap penderita.
Dr Peter Campbell dari Wellcome Sanger Institute serta anggota Pan-Cancer Project mengatakan bahwa hal ini bisa membuat pengobatan pada pasien kanker menjadi lebih spesifik.
“Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa mutasi genetik yang terlihat pada DNA berbeda untuk tiap-tiap orang, tergantung penyebab kanker masing-masing. Dengan studi lebih lanjut, kami bisa mengidentifikasi pola penyebaran kanker ini dilanjutkan dengan diagnosa dan pengobatan yang lebih komprehensif,” tutur Dr Campbell seperti dikutip dari The Independent, Kamis (6/2/2020).
Baca juga: Hari Kanker Sedunia, Kenali 3 Metode Screening Kanker Serviks
Tim Dudderige, ahli bedah urologi dari University Hospital Southampton (UHS) di Inggris mengatakan bahwa penelitian ini membuktikan bahwa kanker pada setiap orang tidak bisa disamakan pengobatannya.
Oleh karena itu, lanjut ia, tes kanker menggunakan DNA sidik jari akan sangat memungkinkan di kemudian hari.
“Kami satu langkah lebih maju pada pengobatan kanker secara individual,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.