KOMPAS.com - Gaya hidup sehat termasuk menjaga pola makan menjadi salah satu proteksi diri agar terhindar dari berbagai penyakit, termasuk kanker.
Namun di kalangan masyarakat, terdapat banyak disinformasi mengenai makanan penyebab serta penyembuh kanker.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Pusat, Prof DR dr Aru Wisaksono Sudoyo SpPD, mengingatkan ada beberapa mitos dan fakta yang perlu Anda ketahui terkait penyebab dan pengobatan penyakit kanker.
Berikut mitos dan fakta makanan yang dapat menyebabkan ataupun menjadi pemicu kanker.
1. MSG (Monosodium glutamate)
MSG atau penyedap rasa selalu disebut-sebut sebagai sumber dari berbagai penyakit, salah satunya kanker. Namun hal ini dibantah oleh Aru.
"MSG itu tidak menyebabkan kanker," ujarnya.
FDA telah menyataan MSG sebagai bahan makanan yang aman digunakan secara umum dengan laberl resmi GRAS. Keputusan FDA ini disepakati pula oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Organisasi Pertanian dan Makanan (FAO), serta Kementerian Kesehatan RI.
Baca juga: MSG Tidak Berbahaya untuk Kesehatan?
Kendati demikian, mengkonsumsi MSG secara berlebihan juga meningkatkan risiko obesitas, diabetes, kerusakan hati, chinese restaurant syndrome, hipertensi, dan sakit kepala.
Untuk diketahui, chinese restaurant syndrome adalah sekumpulan gejala yang dialmi seseorang setelah mengonsumsi makanan dari restoran makanan Cina yang mengandung banyak micin.
Gejala tersebut berupa nyeri kepala, ruam kemerahan di kulit, lemas dan lesu, sensasi panas di tenggorokan, serta keringat berlebihan.
2. Mi Instan
Mi instan menjadi salah satu makanan yang digemari masyarakat Indonesia. Mi instan juga selalu dikaitkan sebagai penyebab penyakit kanker.
Tetapi ini juga tidak benar, karena mi instan tidak langsung menjadi penyebab utama penyakit kanker.
Baca juga: Iklan Mi Instan, Benarkah Bikin Usus Buntu jika Dimakan Setiap Hari?
"Yang ada mi instan itu mengandung karbohidrat tinggi, itu kalau dalam jumlah banyak dikonsumsi bisa bikin obesitas. Nah obesitas itulah yang memang jadi salah satu faktor risiko orang kena kanker," tuturnya.