Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2020, 18:03 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Daniel K Inouye Solar Telescope (DKIST) yang berlokasi di Haleakala Observatory baru-baru ini merilis foto paling jelas dari permukaan Matahari.

Teleskop yang berlokasi di Maui, Hawaii itu menyuguhkan gambar yang sangat detail dan belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Gambar tersebut menampilkan foto jarak dekat permukaan Matahari yang terdiri dari plasma-plasma serupa struktur sel.

Sel-sel tersebut merupakan indikasi pergerakan yang mengantarkan panas dari pusat Matahari sampai ke permukaannya. Proses ini, yang dinamakan konveksi, membawa plasma yang menjadi terang ke permukaan kemudian kembali gelap saat tenggelam ke interior Matahari.

Baca juga: 2 Matahari Muncul di Langit Makassar, Fenomena Apakah Itu?

Melansir Universe Today, Jumat (31/1/2020), gambar permukaan Matahari ini berguna bagi astronom untuk memperkirakan perubahan-perubahan drastis pada cuaca di luar angkasa.

“Kami sekarang bisa merilis gambar dan video ini, yang merupakan gambar paling detail dari matahari sampai hari ini. Inouye Solar Telescope milik NSF nantinya akan bisa memetakan peta magnetik di permukaan Matahari, di mana erupsi kecil saja bisa berdampak pada kehidupan Bumi,” tutur Director National Science Foundation (NSF), France Cordova.

Teleskop tersebut, lanjutnya, akan membantu kita untuk memetakan cuaca di luar angkasa dan memprediksikan badai Matahari.

Ilustrasi matahariNASA/SDO (AIA) Ilustrasi matahari

Matt Mountain selaku President of Association of Universities for Research in Astronomy mengatakan bahwa sejauh ini manusia baru bisa memprediksikan cuaca di Bumi.

“Apa yang kita butuhkan adalah rumus fisika tentang cuaca di luar angkasa, dan ini dimulai dari Matahari. Inouye Solar Telescope akan mempelajari hal ini selama satu dekade mendatang,” tuturnya.

Baca juga: Gerhana Matahari Bikin Perilaku Hewan Berubah, Berikut Penjelasannya

Memetakan dan menghitung daya magnetik Matahari dianggap penting untuk mengetahui aktivitas yang kiranya akan membahayakan bagi kehidupan Bumi dan luar angkasa.

“Untuk menyibak misteri terbesar dari Matahari, kami tidak hanya harus melihat permukaanya secara jelas dari jarak 93 juta mil tapi juga memetakan medan magnetik serta atmosfer terluar dari matahari,” tutur Thomas Rimelle, Director dari Inouye Solar Telescope.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com