KOMPAS.com - Salah satu faktor risiko utama dari angka mortalitas (kematian) yang tinggi di dunia dari Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah hipertensi.
Hal ini disampaikan Prof Dr dr Partini Pudjiastuti SpA(K) MM(Paed) dalam acara pengukuhannya sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Prevalensi hipertensi pada dewasa di berbagai negara telah banyak dilaporkan, namun data epidemiologik mengenai prevalensi dan beban absolut akibat hipertensi pada anak dan remaja masih jarang diperhitungkan.
Dituturkan Pudji, hipertensi pada anak dan remaja merupakan masalah kesehatan global yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang meningkat.
Studi pada populasi anak dan remaja berusia 8-17 tahun menunjukkan peningkatan kejadian hipertensi sebesar 38 persen dibandingkan dengan data dua dekade sebelumnya, namun hal ini seringkali kurang mendapat perhatian yang memadai.
Orangtua pasien sering kali heran ketika mengetahui tekanan darah anaknya tinggi, sementara di sisi lain pemeriksaan tekanan darah pada anak belum menjadi pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
"Perhatian terhadap masalah hipertensi pada anak dan remaja harus lebih ditingkatkan," ujar Partini.
Setidaknya terdapat empat alasan penting yang mendasari pernyataan Pudji tersebut.
1. Telah terjadi peningkatan epidemiologi hipertensi dengan meningkatnya epidemi obesitas.
2. Anak dengan hipertensi mempunyai risiko empat kali lebih besar untuk menderita hipertensi pada masa dewasa.
3. Kerusakan organ dan proses aterosklerotik pada pembuluh darah, sebagai akibat hipertensi, telah mulai sejak masa anak dan menetap sampai dewasa.
4. Angka kejadian obesitas pada anak dan bayi berat lahir rendah yang meningkat.
Data nasional tahun 2018 di Indonesia menunjukkan prevalensi hipertensi pada dewasa meningkat 1,5 kali dalam kurun waktu lima tahun, sedangkan hipertensi pada remaja usia 15-18 tahun didapatkan sebesar 18,9 persen.
Sedangkan kondisi hipertensi pada anak usia kurang dari 15 tahun di Indonesia, secara angka nasional kejadian hipertensi pada populasi anak usia ini di Indonesia, sampai saat ini belum ada.
"Melihat peningkatan prevalensi hipertensi pada dewasa dan tingginya angka hipertensi pada remaja, dapat disimpulkan bahwa masalah hipertensi pada anak di Indonesia, juga mengalami eskalasi dan perlu mendapat perhatian," kata dia.