KOMPAS.com - Green tea atau teh hijau sedang marak digemari masyarakat karena menjadi salah satu rasa minuman yang diolah dengan cara kekinian.
Tidak seperti daun teh hitam dan oolong yang pengolahannya difermentasi, daun teh hijau hanya dikukus, meninggalkan konsentrasi antioksidan yang lebih tinggi disebut polifenol.
Antioksidan inilah yang menyebabkan teh hijau dipromosikan secara luas untuk diambil manfaatnya bagi kesehatan manusia. Teh hijau biasanya diminum oleh mereka yang sedang dalam program diet sehat untuk menurunkan berat badan.
Baca juga: Memaksimalkan Manfaat Teh Hijau untuk Turunkan Berat Badan
"Setiap produk yang memiliki sifat anti-inflamasi tampaknya sangat diminati akhir-akhir ini," tutur ahli diet dari AS, Lauren Kolesa seperti dikutip dari Mother Nature Network.
Beragam penelitian menunjukkan manfaat kesehatan lainnya dari teh hijau, yaitu sebagai berikut:
Banyak penelitian melihat hubungan antara teh hijau dan kesehatan jantung. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa antioksidan dalam teh hijau membantu memblokir oksidaasi kolesterol "jahat" (LDL) dan meningkatkan kolesterol "baik" (HDL), yang membantu meningkatkan fungsi arteri dan mencegah penyakit jantung.
Peradangan atau inflamasi itu sendiri telah dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, diabetes, rheumatoid, arthritis, kondisi jantung dan penyakit radang lainnya. Nah, teh hijau telah terbukti dapat mengatur sistem kekebalan tubuh dengan merangsang respons anti-inflamasi.
Beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa mengonsumsi ekstrak teh hijau dalam beberapa kasus telah membantu menurunkan berat badan. Hal ini diduga karena sifat diuretik dari teh hijau dan antioksidan yang kuat.
Studi di universitas yang sama, yaitu University of Maryland Medical Center, juga menemukan bahwa suplementasi setiap hari dengan bubuk ekstrak teh hijau dapat menurunkan kadar hemoglobin A1c pada individu dengan diabetes garis batas.
Antioksidan dalam teh hijau disebutkan dapat membantu melindungi terhadap jenis kanker tertentu.
Menurut University of Maryland Medical Center, beberapa studi klinis telah menunjukkan bahwa baik teh hijau dan teh hitam dapat membantu melindungi, meski tidak selalu mencegah kanker.
Baca juga: Kisah Wanita 63 Tahun Hadapi Kanker Ovarium dan Penyempitan Jantung
Para peneliti juga percaya bahwa polifenol membantu membunuh sel-sel kanker dan menghentikan perkembangannya.
Teh hijau memiliki dampak tertinggi pada kanker termasuk kandung kemih, payudara, prostat dan kulit menurut referensi medis University of Maryland.
Bagaimana mendapatkan hasil maksimal dari teh hijau?
Dari studi klinis untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan mengonsumsi teh hijau, setidaknya Anda perlu minum tiga cangkir per hari dengan teh hijau seduh.
Kolesa mengatakan dia menganjurkan kliennya untuk minum teh hijau versi buatan rumah daripada merk botol, yang banyak mengandung gula.
Namun, kata Kolesa, sebelum mempertimbangkan teh hijau atau obat apapun untuk tujuan pengobatan atau kesehatan, sebaiknya Anda diskusikan manfaatnya dengan dokter.
"Teh hijau dapat berinteraksi dengan sejumlah obat," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.