KOMPAS.com - Mewarnai rambut untuk terlihat menarik menjadi pilihan beberapa orang. Meski begitu, penggunaan cat rambut rupanya cukup berbahaya bagi kulit dan bisa menyebabkan kelainan pigmen (vitiligo).
Dokter Kulit di Klinik Pramudia, dr Dian Pratiwi SpKK FINSDV FAADV, mengatakan bahwa penggunaan cat rambut yang permanen perlu diwaspadai. Mekanisme yang terjadi sama seperti seseorang yang bekerja di laboratorium dan terpapar zat kimia yakni fenol.
"Cat rambut yang permanen itu memiliki memiliki kandungan fenol," kata kata dokter yang akrab disapa dr Helen ini dalam acara "Vitiligo Munculnya si Putih yang Tidak Diharapkan", Jakarta, Rabu (19/11/2019).
Menurut dr Helen, yang ditakutkan dari cat rambut adalah zat kimia fenol.
"Beberapa cat rambut, bahan fenolnya tinggi. Dalam jangka panjang akan merusak melanosit (sel pembentuk melanin)," imbuhnya.
Baca juga: Waspada Vitiligo, Kelainan Pigmen Warna pada Kulit
Jika hal itu terjadi, maka besar kemungkinan Anda akan mengalami vitiligo. Ini adalah penyakit kulit akibat kurangnya pigmen melanin dalam tubuh. Sehingga, kulit menjadi berwarna seperti putih susu.
Selain merusak melanosit, pemaparan fenol dalam jangka panjang dan sering dapat menyebabkan kerusakan hati, diare, urin berwarna gelap, dan kerusakan sel darah merah.
Diakui dr Helen, umumnya cat rambut yang banyak mengandung fenol tinggi adalah cat rambut permanen.
"Jadi disarankan kalau beli atau pakai cat rambut, baca dulu bahannya ada fenol atau tidak. Juga tidak boleh terlalu sering digunakan," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.