Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Alasan Sungai Nil Bisa Terus Mengalir Selama 30 Juta Tahun

Kompas.com - 15/11/2019, 13:06 WIB
Amalia Zhahrina,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.COM-Selain pemandangannya yang menakjubkan, penelitian terbaru dari Nature Geoscience mengungkapkan bahwa Sungai Nil telah mengalirkan air, irigasi, dan kehidupan selama 30 juta tahun.

Namun, yang masih menjadi misteri adalah mengapa arah sungai Nil tidak berubah dan letaknya tidak bergeser walaupun sudah puluhan juta tahun?

Penelitian tersebut berpendapat bahwa ada bagian mantel, bentuknya seperti sabuk yang berputar di bawah Sungai Nil, yang menjaga sungai tetap di tempatnya dan mengalir melalui wilayah yang sama selama puluhan juta tahun.

"Salah satu pertanyaan besar tentang Sungai Nil adalah kapan asalnya dan mengapa ia bertahan begitu lama," ujar ahli geologi Claudio Faccenna dari University of Texas di Austin, seperti dikutip Science Alert, Rabu (13/11/2019).

Baca juga: Arkeolog Temukan Desa Tertua di Delta Sungai Nil

Sebetulnya, hipotesis usia terbentuknya Sungai Nil masih diperdebatkan. Selain 30 juta tahun, terdapat hipotesis yang menjelaskan bahwa Sungai Nil mungkin pertama kali dibentuk hampir 6 juta tahun yang lalu, ketika daerah aliran sungai yang terhubung dengan celah Afrika Timur terbentuk.

Desa kuno di Delta Sungai Nil Desa kuno di Delta Sungai Nil

Nah, penelitian terbaru ini menghadirkan bukti baru seperti pemodelan geologi baru, dan pencocokan batuan vulkanik dari dataran tinggi Ethiopia ke seluruh delta Nil, yang mendukung hipotesis 30 juta tahun.

Selain itu, saat mencapai Mediterania, tanah di Sungai Nil mengalami kemiringan hingga 1,5 kilometer (hampir satu mil) sehingga sungai ini tidak berubah jalur dalam jangka waktu panjang.

Baca juga: Spesies Baru Ikan Lele Ditemukan di Sungai Mahakam

Tanpa efek geologis ini, Sungai Nil sudah lama bergeser ke arah barat dan tentu berpengaruh pada sejarah peradaban manusia, khususnya di Afrika Utara dan Timur Tengah.

Sekarang para peneliti ingin menerapkan jenis analisis yang sama untuk sungai-sungai besar lainnya di dunia, termasuk Sungai Yangtze dan Kongo. Untuk saat ini, kita mungkin telah mengungkapkan misteri di sekitar Sungai Nil.

"Meskipun ada beberapa modifikasi skala kecil yang harus dilakukan drainase Nil selama 30 juta tahun terakhir, sungai itu ada tanpa gangguan, terus-menerus menghubungkan gelombang topografi Ethiopia ke Laut Mediterania," ujar para peneliti dalam makalah mereka yang diterbitkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau