KOMPAS.com - Penyakit asma merupakan satu dari sekian banyak Penyakit Tidak Menular yang dialami orang Indonesia. Penyakit kronis yang mengganggu saluran pernapasan ini pun dialami oleh lebih dari 11 juta penduduk Indonesia, salah satunya dirasakan keluarga artis peran Zaskia Adya Mecca.
Dalam sebuah kesempatan temu media yang membahas asma dari Health Lung Indonesia, Zaskia mengaku suami dan tiga anaknya menderita asma.
Baginya, asma merupakan penyakit serius yang dapat membuat panik.
"Saya itu sembilan tahun ngerasain repotnya bolak-balik ke rumah sakit, begadang karena anak-anak asma," kata Zaskia di Mandarin Oriental Jakarta, Senin (14/10/2019).
Baca juga: Asma, Penyakit Tidak Menular yang Paling Banyak Diidap Orang Indonesia
Zaskia menceritakan, gejala dan faktor pemicu asma yang dialami ketiga anaknya berbeda.
Menurut perempuan 32 tahun ini, asma bukan hanya persoalan susah napas, tapi kadang disertai batuk berkepanjangan.
Hal inilah yang bisa membuat panik. Apalagi jika hal tersebut terjadi di waktu dan tempat tak terduga, seperti yang pernah dialami anak ketiga Zaskia dan Hanung Bramantyo, Bhai Kaba Bramantyo.
"Waktu itu pernah kejadian, dia (Bhai Kaba) batuk-batuk napasnya sesak, dan itu posisinya kami lagi di jalan tol. Dan itu bikin panik aku sama mas Hanung yang lagi nyetir mobil," ujar Zaskia.
"Sampai dia (Kaba) bilang, 'aku gak bisa napas'," kata Zaskia menirukan ucapan anaknya.
Untuk mengatasi asma yang dialami anak-anaknya, Zaskia mengaku bolak-balik pergi ke satu rumah sakit dan rumah sakit lainnya untuk mencari dokter paru anak yang sesuai dengan kondisi asma ketiga anaknya. Pencariannya berujung pada dua dokter yang sudah berusia lanjut, sekitar 85 dan 86 tahun.
"Nyari-nyari dokter paru anak yang sesuai. Karena apa? Karena obat asma itu semuanya racikan dan tidak bisa dibeli sembarangan," tuturnya.
Zaskia berkata, membeli obat asma tidak bisa dilakukan hanya dengan berkata mau membeli obat asma dengan resep sebelumnya.
Ini karena ada dosis dan campuran obat akan berbeda sesuai dengan kondisi masing-masing anak, serta kondisi anak tersebut pada masanya.
Baca juga: Bukan Mitos, Tertawa Terlalu Kencang Bisa Picu Serangan Asma
Selain itu, Zaskia juga percaya bahwa mengatasi gangguan paru anak atau asma sedari kecil atau sedini mungkin, akan membantu mereka terbebas dari asma saat dewasa.
Jikapun tidak terbebas total, setidaknya bisa sangat berkurang gejala asma tersebut. Hal ini asal penanganan dilakukan dengan tepat.
"Anak itu harus banyak aktivitas. Saya mengalaminya ketika Sibil (Kana Sybilla Bramantyo, anak pertama) usianya 6 tahun, udah berkurang asmanya seiring juga daya imunnya meningkat," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.