KOMPAS.com- Sudah 125 Tahun Museum Zoologi Bogor (MZB) berdiri. Kini, MZB adalah museum spesimen terbesar di Asia Tenggara dengan koleksi dua juta lebih spesimen yang terdiri berbagai macam kelompok satwa.
Banyaknya spesimen tidak hanya menunjukkan kekayaan biodiversitas MZB, tetapi juga simbol sejarah betapa pentingnya institusi penelitian dan nilai informasi ilmiah keanekaragaman satwa di Indonesia.
Memasuki era industri berbasis teknologi dan ekonomi kreatif, MZB ikut berkembang dan berperan sebagai medium inspirasi dalam mengeksplorasi kreativitas masyarakat dan berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif.
Menurut Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Enny Sudarmonowati, memanfaatkan makhluk hidup sebagai inspirasi kreativitas dan inovasi dikenal dalam sebagai biomimikri.
"Contohnya, kereta cepat Shinkansen Seri 500, terinspirasi dari bentuk paruh burung udang dan bulu burung hantu untuk mengurangi kebisingan hambatan udara," katanya.
Baca juga: Bukti Indonesia Kaya, Kebun Raya Bogor Pamerkan 43 Jenis Tumbuhan Baru
Beberapa contoh lain adalah duri landak yang menginspirasi jarum bedah yang tidak terlalu sakit, jaring laba-laba untuk desain serat kain, udang mantis yang menginspirasi pelindung tubuh militer dan kecoak yang menginspirasi robot intelejen.
“Di bidang seni dan mode, misalnya, banyak perancang busana dan pelaku industri kreatif yang membuat produk dan karyanya terinspirasi dari fauna Indonesia,” jelas Enny dalam Gelar Wicara, Biodiversitas yang Menginspirasi Kreativitas, Selasa (27/08/19).
Institusi riset MZB dapat dikatakan sebagai gerbang terdepan dalam pengungkapan keanekaragaman satwa Indonesia beserta potensinya.
Koleksi satwa yang dimiliki oleh MZB berfungsi sebagai referensi ilmiah dan objek dalam berbagai penelitian keanekaragaman dan potensi satwa Indonesia.
Sejarah MZB sendiri bermula dari sebuah laboratorium sederhana di Kebun Raya Bogor, dengan nama Landbouw Zoologisch Laboratorium yang diinisasi oleh Dr. J.C Koningsberger.
Baca juga: Kebun Raya Bogor Akan Bersolek, Begini Rupanya Nanti
Saat itu laboratorium tersebut berfungsi untuk meneliti dan mengoleksi spesimen serangga. Landbouw Zoologisch Laboratorium sempat beberapa kali berganti nama. Saat pendudukan Jepang, misalnya, MZB dikenal sebagai Dobutsu Hakubutsukan.
Saat ini MZB dikelola oleh LIPI melalui Pusat Penelitian Biologi dengan nama resmi Divisi Zoologi “Museum Zoologicum Bogoriense” Pusat Penelitian Biologi LIPI.
Plt. Kepala Pusat Penelitian Biologi LIPI, Joeni Setijo Rahajoe, juga menambahkan bahwa MZB saat ini memiliki fasilitas berstandar internasional untuk penyimpanan spesimen ilmiah Widyasatwaloka di kawasan Cibinong Science Center-Botanical Garden di Cibinong, Jawa Barat.
Seluruh kegiatan penelitian dilakukan di Widyasatwaloka, sedangkan gedung museum lama di Kebun Raya Bogor menjadi museum pameran dan dibuka untuk umum setiap harinya.
“Sebagai institusi penelitian, MZB secara rutin melakukan eksplorasi dan penelitian ke berbagai wilayah di Indonesia,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.