Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba-tiba Bersinar, Ada Apa dengan Lubang Hitam di Jantung Galaksi Kita?

Kompas.com - 12/08/2019, 20:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Lubang hitam supermasif di jantung galaksi kita, Sagittarius A*, biasanya minim aktivitas. Namun pada 13 Mei 2019, ia tiba-tiba menjadi 75 kali lebih terang dari biasanya. Momen itu bahkan disebut oleh para ahli sebagai yang paling terang dalam sejarah Sagittarius A*.

Astronom Tuan Do dari University of California Los Angeles yang mengunggah foto GIF Sagittarius A* bersinar terang ke Twitter mengatakan, lubang hitam itu sangat terang sampai aku salah mengiranya sebagai bintang S0-2, karena aku belum pernah melihat Sgr A* seterang itu.

“(Namun) setelah melihat beberapa frame kemudian, tampak jelas bahwa sumbernya sudah pasti lubang hitam. Aku tahun dengan segera bahwa pada saat itu, ada suatu hal menarik yang sedang terjadi pada lubang hitam,” ujarnya.

Pertanyaannya, apa hal menarik itu?

Baca juga: Lubang Hitam Supermasif Berukuran 40 Miliar Kali Matahari Ditemukan

Foto yang diunggah Do ke Twitter hanya berdurasi beberapa detik. Namun, sebetulnya fenomena yang ditangkap oleh WM Keck Observatory tersebut berlangsung selama dua jam.
Dalam foto tersebut, terlihat adanya titik yang bersinar terang pada bagian awal. Titik tersebut merupakan debu dan gas yang berputar di sekitar Sagittarius A*.

Untuk diketahui, lubang hitam sebetulnya tidak mengeluarkan cahaya. Namun ketika medan lubang hitam Sagittarius A* menghasilkan gesekan luar biasa, benda-benda di sekitarnya pun menghasilkan radiasi yang ditangkap oleh teleskop infrared sebagai cahaya.

Do menjelaskan bahwa karena frame pertama video adalah yang paling terang, bisa jadi Sagittarius A* bersinar lebih terang lagi sebelum mereka mulai mengobservasinya. Namun, mereka tidak memiliki informasi apa-apa mengenai objek malang yang terseret oleh gravitasi Sagittarius A* dan menyebabkan terang luar biasa ini.

Baca juga: Anomali Semesta, Piringan Mustahil Terdeteksi di Sekitar Lubang Hitam

Dugaan para peneliti saat ini ada dua.

Pertama adalah G2, sebuah obyek yang diduga sebagai awas gas yang mendekat ke Sagittarius A* pada 2014 dalam jarak 36 jam cahaya. Dengan jarak tersebut, awan gas seharusnya hancur dan sebagian dimakan oleh lubang hitam. Namun, pada saat itu tidak terjadi apa-apa.

Menurut Do dan tim, apa yang mereka lihat pada bulan Mei bisa jadi adalah reaksi yang terlambat dari kejadian tahun 2004 ini.

Dugaan kedua adalah bintang S0-2 yang mengorbit Sagittarius A*. Dalam foto Do, S0-2 terlihat berada pada arah jam 11 dari Sagittarius A*.

Nah, tahun lalu S0-2 berada pada jarak terdekatnya dari Sagittarius A*, kurang dari 17 jam cahaya. Menurut Do, bisa jadi jarak yang begitu dekat ini membuat lebih banyak gas mengalir ke lubang hitam sehingga cahayanya pun menjadi lebih terang.

Namun, ini semua masih baru dugaan. Do dan timnya berkata bahwa mereka butuh lebih banyak data untuk mengetahui penyebab pastinya sehingga mereka pun berencana untuk melakukan lebih banyak observasi selama beberapa minggu ke depan. Selain itu, mereka juga sedang menunggu data dari teleskop-teleskop lain yang juga mengamati jantung galaksi kita selama beberapa bulan terakhir.

Laporan Do dan timnya kini telah diterima oleh The Astrophysical Journal Letters dan bisa diakses di arXiv.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau