Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laju Deforestasi Indonesia Turun, tapi Masih Kedua Terpesat di Dunia

Kompas.com - 10/07/2019, 18:06 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengklaim deforestasi di Indonesia terus menurun.

Berdasarkan data Sistem Pemantauan Hutan Nasional (SIMONTANA) yang dirilis pada awal 2019, terungkap bahwa deforestasi pada 2014-2015 adalah seluas 1,09 juta ha. Angka ini 
kemudian turun menjadi 0,63 juta ha pada periode 2015-2016, dan kembali turun menjadi 0,48 juta ha pada periode 2016-2017.

"Pada 2017-2018, deforestasi tercatat 0,44 juta ha. Ini berarti laju deforestasi terus menurun selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo," kata Siti dalam peluncuran Green Growth Policy Review (GPPR), Rabu (10/7/2019).

Namun, dalam GPPR 2019 yang disusun oleh Organisation for Economic and Cooperation Development (OECD), terungkap juga bahwa laju deforestasi Indonesia masih terbilang tinggi jika dibandingkan dengan negara lain.

Baca juga: Gas Akibat Kebakaran Hutan Bisa Sebabkan Janin Lahir Cacat

Dalam kurun 2005-2015, Indonesia kehilangan 7 persen hutan (atau total 1,4 juta hektare).

Jika dibandingkan secara internasional, Indonesia menempati peringkat dua negara dengan laju deforestasi terpesat. Peringkat pertama diduduki Brazil. Menyusul di bawah Indonesia yakni Myanmar, Nigeria, Tanzania, Paraguay, Zimbabwe, Kongo, Argentina, dan Peru.

Selain itu, OECD juga mencatat ekspansi kebun agrikultur dan tanaman kayu (baik yang legal maupun tidak) selama ini merupakan sumber kehilangan habitat.

Alih guna lahan dan perubahannya menyumbang separuh dari total emisi gas rumah kaca. Pengeringan dan pembakaran lahan gambut yang kaya karbon adalah pendorong utama masalah ini.

Diperkirakan sekitar 9 persen spesies burung, 27 persen mamalia, dan 3 persen reptil terancam punah jika deforestasi terus berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com