KOMPAS.com - Lautan dalam menyimpan begitu banyak misteri yang belum bisa diungkap oleh manusia. Para ilmuwan percaya bahwa di lautan dalam, tinggal binatang-binatang yang sangat efisien dan mampu bertahan hidup di lingkungan ekstrem.
Salah satu hewan yang tinggal di laut dalam dan membuat para peneliti penasaran adalah hiu enam insang hidung tumpul (Hexanchus griseus).
Hiu ini masih menjadi misteri, hingga beberapa waktu lalu para ilmuwan berhasil memasang tanda pelacak.
Beberapa hal yang diketahui dari hiu ini adalah habitatnya di zona meso dan bathypelagic (sekitar 2.500 meter di bawah permukaan laut). Ikan pemangsa ini hanya akan menuju perairan yang lebih dangkal pada malam hari untuk makan.
Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Peneliti Abadikan Momen Hiu Paus Kawin
Karena membawa predator ini ke permukaan akan mengacaukan kehidupan hiu tersebut, para ilmuwan memasang pelacak di habitat asli mereka. Tim peneliti yang dipimpin Universitas Negeri Florida dalam ekspedisi bernama OceanX itu berhasil memasang pelacak pada 6 hiu jenis tersebut.
Merangkum dari Science Alert, Minggu (07/07/2019), peneliti menyebut hiu ini adalah keajaiban. Pasalnya, tidak seperti kerabatnya, hiu ini cenderung lebih tidak berkembang.
Ini terlihat dari jumlah insang yang mereka miliki. Keenam insang mereka merupakan peninggalan masa Jurassic Awal, ketika moyang hiu pertama kali berevolusi.
Berdasarkan fosil hiu-hiu purba, hiu enam insang hidung tumpul itu hanya berubah sangat sedikit.
Keunikan hiu ini membuat para peneliti mencoba mempelajari mereka. Para ahli kelautan di OceanX sendiri melakukan penyelaman ratusan meter di bawah laut lepas pantai Cape Eleuthera, Bahama untuk menemukan mereka.
"Malam pertama ada hiu enam insang hidung tumpul di mana-mana. Kami mencoba menembakkan pelacak... dan memantul dari kulit hiu betina," tulis OceanX dalam situs mereka.
"Pada malam kedua, kami melakukan penyesuaian yang relevan... tapi tidak ada hiu muncul. Malam ketiga, hiu kembali dan kami bersemangat untuk memasang pelacak. Sayangnya, kerapu besar datang dan tak sengaja tertembak pelacak," sambung mereka.
Baru pada malam keempat, para peneliti itu berhasil memasang pelacak di tubuh hiu insang enam hidung tumpul jantan.
Selain berhasil memasang pelacak, tim tersebut juga merekam pemandangan tak biasa. Mereka mengabadikan seekor hiu betina besar yang mereka temui pada 29 Juni 2019.
Baca juga: Kalau Paus Bukan Ikan, Bagaimana dengan Hiu?
Hiu betina itu tertatik oleh umpan yang diberikan oleh kapal selam. Video ini merupakan pemandangan langka yang belum pernah dilihat oleh banyak orang.
"Ini bersejarah karena berbagai alasan," ungkap tim tersebut.
"Sekarang kita telah membuktikan bahwa metode ini bisa bekerja untuk menandai hiu enam insang. Kita dapat membuka misteri penghuni laut dalam dan mendapatkan wawasan penting tentang perilaku mereka," tegas tim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.A blow-by-blow of our evening as we took our (literal) last shot at tagging an animal from a submersible for the first time ever. First, the setup... pic.twitter.com/uiAeSWqEnP
— OceanX (@oceanx) July 1, 2019