Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaya akan Karst, Kenapa Pacitan Kekurangan Air Bersih?

Kompas.com - 04/07/2019, 16:07 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hepatitis A tengah mewabah di Pacitan, Jawa Timur. Penularannya didorong oleh kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada masyarakat, terutama yang berkaitan dengan air bersih.

Memasuki musim kemarau, Pacitan kekurangan suplai air bersih, meskipun wilayah ini kaya akan karst yang merupakan sumber air.

Peneliti Pusat Biologi LIPI Cahyo Rahmadi menjelaskan bahwa Pacitan memang daerah yang memiliki kawasan karst yang terbentang dari barat sampai timur.

Karst di barat Pacitan masih menjadi satu gugusan Karst Gunungsewu dengan gua-gua yang memiliki beberapa sungai bawah tanah.

Karst di Pacitan timur juga memiliki gua dengan beberapa sungai bawah tanah, namun tidak banyak yang memiliki sistem sungai bawah tanah yang besar seperti Sistem Sungai Bawah Tanah Gua Bribin di Gunungkidul.

Baca juga: Pentingnya PHBS dan Vaksinasi untuk Cegah Penularan Hepatitis A

Sayangnya, sumber air ini tak mudah dijangkau.

"Keberadaan air di kawasan karst memang terkadang sulit dijangkau karena beberapa berada puluhan meter dari (di bawah) permukaan tanah," kata Cahyo ketika dihubungi, Kamis (4/7/2019).

Sementara itu, musim kemarau sudah tiba dan diperkirakan masih berlangsung beberapa bulan ke depan. Kondisi ini menyebabkan banyak mata air yang mengalami penurunan debit akibat berkurangnya air hujan dan menurunya kemampuan simpan air di kawasan karst akibat perubahan fungsi.

"Meskipun hal ini masih harus kita cek lagi bagaimana kondisi lingkungan permukaan karst di Pacitan sebelah timur," ujar Cahyo.

Pemanfaatan sumber air dari karst memang memerlukan upaya yang tidak mudah, karena posisi air yang berada jauh di bawah memerlukan peralatan yang tidak murah.

"Namun demikian, tidak semua sungai bawah tanah memiliki kapasitas besar untuk dimanfaatkan memenuhi kebutuhan air untuk masyarakat," ujar Cahyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com