Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daripada Duduk Kerja, Duduk Nonton TV Lebih Buruk bagi Jantung

Kompas.com - 27/06/2019, 19:07 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber Time

KOMPAS.com – Selama ini, kita sering mendengar mengenai buruknya dampak kebiasaan duduk di tempat kerja bagi jantung. Namun menurut studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of the American Heart Association, kebiasaan duduk saat kerja tidak seburuk kebiasaan duduk nonton televisi (TV) saat senggang.

Dilansir dari Time, Rabu (26/6/2019); Jeanette Garcia selaku asisten profesor ilmu olahraga di Central Florida yang juga penulis utama studi ini mengatakan, ada banyak pembicaraan yang menyamakan duduk dengan merokok.

“Namun, apakah semua kebiasaan duduk sama? Hasil studi kami menunjukkan bahwa (jawabannya) tidak, mungkin kebiasaan duduk saat senggang lebih berisiko daripada kebiasaan duduk saat kerja,” ujarnya.

Menurut Garcia dan kolega, kebiasaan duduk saat kerja jarang berkaitan dengan kenaikan risiko jantung dan kematian. Akan tetapi, kebiasaan nonton TV empat jam atau lebih dalam sehari meningkatkan risiko hingga 50 persen bila dibandingkan dengan kebiasaan nonton TV kurang dari dua jam sehari.

Baca juga: Salah Posisi Duduk, Awas Bahaya Varises Mengancam

Para peneliti mendapatkan konklusi tersebut setelah memonitor kesehatan 3.600 partisipan yang merupakan orang dewasa Afrika-Amerika. Para partisipan juga diminta untuk memberikan informasi mengenai kebiasaan duduk mereka, olahraga, serta informasi demografi, gaya hidup dan kesehatan lainnya.

Selama delapan tahun dimonitor, 129 partisipan mengalami masalah kardiovaskular dan 205 lainnya meninggal dunia.

Garcia berkata bahwa studi memang hanya melibatkan satu ras saja, tetapi hasilnya bisa jadi juga mencerminkan populasi lainnya. Pasalnya, faktor demografi ditemukan sangat berpengaruh pada kesehatan jantung.

Bila dibandingkan dengan partisipan yang pekerjaannya lebih aktif, partisipan yang memiliki pola kerja duduk di meja ditemukan lebih mungkin untuk lulus SMA, digaji lebih tinggi, memiliki pola makan sehat dan berolahraga di luar jam kerja. Mereka juga lebih jarang minum dan merokok dibandingkan partisipan yang pekerjaannya lebih aktif.

Baca juga: Duduk Terlalu Lama Berpengaruh Buruk bagi Otak, Studi Mengungkap

Nah, orang-orang yang menghabiskan banyak waktu untuk menonton televisi saat senggang biasanya melakukan kebiasaan tersebut di saat orang lain berolahraga.

Padahal, kebiasaan olahraga di luar jam kerja bisa mengurangi dampak buruk dari gaya hidup yang banyak duduk. Studi ini menemukan bahwa meluangkan 150 menit untuk olahraga dapat mengurangi risiko kesehatan, meskipun partisipan juga menonton televisi.

Selain kurang olahraga, Garcia juga mengungkapkan beberapa faktor lain yang membuat kebiasaan nonton TV lebih buruk daripada duduk seharian di tempat kerja.

Pertama, kebiasaan nonton TV biasanya menyebabkan kebiasaan buruk lain, seperti makan makanan ringan dan minum minuman beralkohol. Lalu, nonton televisi hingga larut malam bisa menganggu pola tidur yang, dalam berbagai studi, telah dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular.

Selain itu, cara duduk kita saat nonton televisi dan di tempat kerja kemungkinan besar berbeda. Di tempat kerja, kita sering kali harus berdiri untuk berbicara dengan rekan kerja, beristirahat atau minum air. Ini berbeda dengan kebiasaan duduk nonstop ketika nonton televisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Time

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com