Oleh David Brynn Hibbert
KITA selalu mengukur berbagai hal, entah itu waktu, berat, suhu, dan sebagainya, untuk menjalankan aktivitas seperti perdagangan, kesehatan, dan pengetahuan.
Tetapi, memastikan pengukuran kita akurat merupakan tantangan tersendiri: misalnya bagaimana memastikan satuan kilogram atau meter yang saya pakai sama dengan yang dipakai oleh orang lain.
Beberapa upaya telah dilakukan untuk menentukan satuan pengukuran beberapa tahun terakhir. Tetapi bertepatan dengan Hari Metrologi Sedunia yang jatuh pada 20 Mei lalu, para peneliti telah berhasil menemukan standar lengkap pengukuran yang merevisi satuan ukuran sebelumnya.
Kita tidak akan menyadari perubahan apa pun karena memang transisinya dibuat sangat mulus.
Hanya definisi dari tujuh unit dasar SI (Sistem Satuan Internasional) yang terdiri dari kilogram (kg), meter (m), detik (s), ampere (A, ukuran arus listrik), kelvin (K, suhu), mol (mol, jumlah zat), dan kandela (cd, intensitas cahaya), yang benar-benar berbeda dari kemarin.
BIPM, CC BY-ND
Manusia memiliki kemampuan berhitung sejak dulu, tapi seiring berjalannya waktu, kita kemudian mulai menghitung panjang, berat, dan waktu.
Firaun Mesir menggunakan ukuran panjang yang diukur dari panjang lengan dari ujung jari tengah ke ujung siku orang kerajaan untuk membangun piramid. Satuan ini dikenal dengan sebutan Royal Cubit. Satuan ini digunakan secara resmi di Mesir dan disebarluaskan oleh pemuka agama.
Brynn Hibbert
Tapi Royal Cubit Mesir bukan satuan ukur yang baku dari waktu ke waktu–panjangnya sekitar setengah meter, plus atau minus beberapa puluh milimeter ketika dibandingan dengan satuan ukuran saat ini.
Saran pertama untuk adanya ukuran satuan yang baku datang dari John Wilkins pada 1668, saat itu ia adalah Sekretaris Royal Society di London, Inggris.
Dorongan untuk melakukan sesuatu yang praktis tersebut didorong karena adanya Revolusi Prancis. Prancislah yang menentukan standar panjang dan massa pertama, dengan menggunakan dua logam platinum yang mewakili satuan meter dan kilogram pada 22 Juni 1799, di Archives de la République di Paris, Prancis.
Para ilmuwan mendukung gagasan itu. Salah satunya adalah seorang ahli matematika Jerman Carl Friedrich Gauss. Perwakilan dari 17 negara datang bersama-sama untuk menciptakan Sistem Satuan Internasional dengan menandatangani Perjanjian Konvensi Meter pada 20 Mei 1875.
Prancis yang reputasinya terguncang karena perang Prancis-Prusia dan pamornya sebagai pusat pemikiran ilmiah menurun, menawarkan Hutan Saint-Cloud sebagai rumah internasional untuk sistem yang baru.