Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Alam Semesta: Asal Air di Bumi Masih Bingungkan Peneliti

Kompas.com - 31/05/2019, 22:29 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Air adalah benda paling berharga di Bumi. Tanpa air, seluruh kehidupan di Bumi akan musnah.

Meski sangat penting, anehnya, kita tidak tahu apa-apa tentang air. Terutama, bagaimana air tercipta.

Di bangku sekolah mungkin kita belajar bagaimana siklus air. Namun, dari mana asal air tidak pernah dijelaskan.

Sekilas, pertanyaan ini memang sederhana, tapi nyatanya hal tersebut telah membingungkan para peneliti hingga sekarang. Namun, para ilmuwan telah mengajukan beberapa teori untuk menjawab hal ini.

Baca juga: Teliti Air Berusia 2 Miliar Tahun, Peneliti Kanada Menang Penghargaan Tertinggi

Sejak Big Bang

Salah satu teorinya diungkap dalam laporan di Smithsonian Magazine. Dalam teori tersebut, semuanya bermula dari pembentukan semesta atau kerap dikenal dengan istilah Big Bang.

Setelah ledakan besar Big Bang, terjadi pembengkakan di ruang angkasa yang ditransformasikan ke dalam bak partikel panas yang seragam.

Partikel-partikel itu kemudian bertabrakan, berdesakan, hingga bergabung menghasilkan inti atom pertama di alam semesta.

Proses panjang itu kemudian menghasilkan atom hidrogen, helium, dan litium.

Seperti yang kita ketahui, air sendiri adalah senyawa yang dibentuk dari hidrogen dan oksigen. Pada awal pembentukan semesta, hidrogen sangat berlimpah tapi bagaimana dengan oksigen?

Sekitar satu miliar tahun setelah Big Bang, bintang mulai berlimpah. Inti dari bintang sendiri sangat panas dan lebih tepat disebut tungku nuklir.

Tungku nuklir ini memadukan inti atom dari Big Bang menjadi elemen yang lebih kompleks. Maka terciptalah karbon, nitrogen, dan oksigen.

Setelah kedua bahan pembentuk tersedia, air tidak lantas terbentuk begitu saja. Air terbentuk ketika terjadi ledakan bintang atau kerap disebut supernova.

Ledakan tersebut memuntahkan elemen-elemen ini ke ruang angkasa. Di antariksa, hidrogen dan oksigen berbaur membentuk H2O atau air.

Molekul air ini kemudian menjadi bagian dari pusaran berdebu yang menyatu ke Matahari dan planet-planetnya yang dimulai sekitar sembilan miliar tahun setelah Big Bang.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau