Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Cuma Rusia, Militer AS Juga Latih Mamalia Laut sebagai Tentara

Kompas.com - 04/05/2019, 18:08 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Masih ingatkan Anda dengan temuan paus beluga di perairan Norwegia pada akhir bulan lalu? Paus putih yang ketika ditemukan mengenakan semacam rantai tersebut diduga telah dilatih sebagai mata-mata oleh Angkatan Laut Rusia.

Ketika diberitakan, banyak orang menganggap bahwa penggunaan paus untuk tujuan militer adalah sesuatu yang tak masuk akal.

Namun, nyatanya ide tersebut sangat masuk akal, bahkan menggiurkan banyak negara. Pasalnya, kemampuan hewan laut untuk mendeteksi dan menemukan target di air dalam masih belum bisa ditiru oleh teknologi manusia.

Dilansir dari National Geographic, Jumat (3/5/2019), ada beberapa negara yang menggunakan hewan-hewan laut sebagai bagian dari angkatan lautnya.

Baca juga: Rusia Akan Bebaskan Hampir 100 Orca dan Beluga dari Penjara Paus

Pertama tentu saja Rusia sendiri. Pada 2017, media negara Rusia melaporkan bahwa pemerintahnya sedang bereksperimen untuk menggunakan paus beluga, lumba-lumba hidung botol dan beberapa spesies anjing laut untuk berbagai keperluan militer, termasuk penjagaan dan pengawasan.

Lalu pada 2014 ketika Rusia menyerbu Krimea, mereka menemukan dan mengambil alih unit militer Ukraina yang terdiri dari lumba-lumba hidung botol.

Selain kedua negara tersebut, negara lain yang punya sejarah panjang dengan ide ini adalah Amerika Serikat. Setidaknya, Angkatan Laut AS telah menjalankan program serupa sejak 1960-an.

Mamalia laut yang dilatih AS ada bermacam-macam, termasuk singa laut dan lumba-lumba hidung botol. Mereka digunakan untuk menemukan dan mengambil kembali peralatan yang tenggelam di lautan, mendeteksi ranjau bawah laut, serta mengidentifikasikan penyusup yang berenang masuk ke area AS.

Baca juga: Peneliti Rekam Percakapan Lumba-lumba Antisosial Misterius di Brasil

Paul Nachtigall, kepala program penelitian mamalia laut di University of Hawaii, secara khusus menyoroti kemampuan echolocation lumba-lumba hidung botol ketika berada di wilayah pesisir.

Spesies ini dan paus pembunuh dapat melepaskan gelombang suara yang akan memantul kembali dan memberikan gambaran akurat mengenai lingkungannya. Bila sistem mekanik biasanya menjadi tidak akurat karena harus berkompetisi dengan banyak sinyal, lumba-lumba tetap bisa melaksanakan tugasnya dengan baik karena sonar mereka sangat canggih.

Dalam eksperimen yang dilaksanakannya pada 1990-an, Nachtigall menyaksikan sendiri betapa canggihnya kemampuan ini. Seekor lumba-lumba hidung botol yang bernama BJ mampu membedakan silinder yang terbuat dari baja nirkarat, kuningan dan alumunium yang dikubur setengah meter di bawah lumpur dengan echolocation­-nya.

Sementara itu, singa laut California memiliki kemampuan pengelihatan yang sangat baik, bahkan melebihi manusia. Nachtigall mengatakan, singa laut sangat ahli dalam menemukan benda-benda yang tidak pada tempatnya.

Sejauh ini, penggunaan singa laut California di Angkatan Laut AS masih baru pada tahap pelatihan. Mereka diberi sejenis alat penggenggam yang dapat digigit. Jika singa laut menemukan targetnya, misalnya ranjau mainan, mereka diajari untuk mengambil ranjau menggunakan alat pengenggam tersebut dan membawanya kembali ke pelatih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com