KOMPAS.com - Akhir pekan lalu sekelompok tim arkeolog membuka sarkofagus atau peti mati kuno Mesir yang terbuat dari batu. Untuk pertama kalinya, momen ini disiarkan secara langsung.
Momen bersejarah itu ditayangkan di beberapa saluran televisi internasional seperti Discovery, Travel Channel, dan Science Channel.
Awalnya kamera menangkap lorong gelap di dalam situs Al-Ghorifa. Ketika sampai di depan sebuah sarkofagus dengan ukiran rumit, tim arkeolog dan presenter mulai mengangkat bagian atas sarkofagus itu.
Meski sangat berat, sarkofagus itu akhirnya terbuka dan isi di dalamnya terkuak setelah disegel lebih dari 2.500 tahun.
Baca juga: Foto: Detik-detik Dibukanya Peti Mati Hitam dari Zaman Firaun
Seperti yang mungkin Anda bayangkan, sarkofagus itu berisi mumi yang dibungkus kain linen. Mumi itu masih utuh dan terjaga dengan baik.
Di sekelilingnya dipenuhi artefak dari emas dan harta karun. Pada tubuh mumi juga ada perhiasan emas yang berbentuk kumbang scarab.
Bagi orang Mesir kuno, kumbang scarab adalah salah satu hewan yang dianggap suci dan kerap dijadikan jimat.
Saat melihat mumi yang terbaring damai itu, tim ahli menduga bahwa ia adalah pendeta tinggi Thoth, dewa kebijaksanaan, sihir, dan bulan yang hidup pada masa dinasti ke-26 era Mesir kuno.
"Ini adalah salah satu momen indah. Ketika pertama kali melihat isinya, saya sampai tidak percaya saking luar biasanya," ujar Dr Zahi Hawass, seorang ahli Mesir terkemuka melansir IFL Science, Rabu (9/4/2019).
Selain sarkofagus itu, tim juga menemukan dua mumi lain yang diduga masih keluarga sang pendeta beserta anjing mereka.
Salah satu mumi berjenis kelamin wanita dan mengenakan topeng berhias manik-manik. Kemudian ahli juga menemukan beberapa guci yang di masa lalu diyakini dapat membantu mendiang di akhirat.
"Saya telah menggali lebih dari 100 kuburan, tapi belum pernah menemukan yang seperti ini pada periode akhir. Ukiran kepala ini sangat cantik," imbuh Hawass.
Secara keseluruhan ekspedisi itu terbilang sukses dan akan menjadi kabar baik bagi pemerintahan Mesir.
Baca juga: 3 Lempeng Emas dalam Peti Mati Hitam dari Zaman Firaun, Apa Maknanya?
Menurut seorang juru bicara dari Discovery kepada portal berita AFP, ekspedisi ini adalah hasil kerja sama dengan kementerian barang antik Mesir. Pasca terjadi gejolak politik, industri pariwisata Mesir terpuruk.
"Saya sangat senang program ini dilihat jutaan orang dari seluruh dunia. Kami ingin mengirimkan pesan penting bahwa Mesir tetap aman dan kami mengundang semua orang untuk berkunjung," ujar Dr Waziri, sekretaris jenderal Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, dalam sebuah pernyataan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.