Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2019, 15:05 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

DARWIN, KOMPAS.com - Sebenarnya pembicaraan mengenai potensi padi di Australia utara berlangsung sudah lama, namun upaya bidudaya secara komersial belum pernah dilakukan.

Hal itu kini akan terwujud melalui uji coba budidaya padi liar di areal persawahan di pinggiran Kota Darwin, yang akan dimulai beberapa bulan mendatang.

Pemerintah Australia mengucurkan dana sekitar $AUD 1,8 juta (sekitar Rp 18 miliar dalam kurs saat ini) ke pihak Charles Darwin University (CDU) untuk mengembangkan industri beras varietas asli yang dikenal juga sebagai padi liar.

Menurut Dr Sean Bellairs dari CDU, setelah bertahun-tahun mempelajari varietas beras asli, pembudidayaannya merupakan suatu kemajuan besar.

Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Gizi dalam Padi Menurun Drastis

"Kita memiliki latar belakang yang baik dalam hal ekologi beras asli," kata Dr Bellairs.

Dijelaskan, pihaknya telah meneliti kandungan nutrisi varietas padi liar ini sangat menarik dan unik.

"Tapi kita tidak memiliki informasi tentang agronomi varietas itu. Misalnya berapa banyak pupuk yang harus diberikan untuk memaksimalkan hasil budidaya? Harus ditanam dalam kondisi seperti apa? Bagaimana cara panen terbaik?" ujarnya.

Pihaknya meneliti semua aspek agronomi ini sebelum mengembangkannya secara komersial.

Dr Bellairs menjelaskan uji coba penanaman padi akan dilakukan di lokasi persawahan milik pemerintah setempat serta di lahan penduduk Aborijin di dekat bendungan Fogg.

Bendungan Fogg yang dibangun tahun 1950-an untuk produksi padi di Australia menjadi terkenal karena saat itu terjadi kegagalan panen.

Di sekitar bendungan itu, katanya, saat ini banyak tumbuh padi liar yang digunakan untuk keperluan penelitian mereka.

Dr Bellairs mengatakan beras varietas asli, dengan kualitas unik dan warna berbeda, akan berharga mahal.

"Beras ini adalah biji-bijian kuno, produk unik yang memiliki makna budaya bagi Australia Utara," katanya.

"Ini tidak sama dengan beras biasa yang dijual kiloan di supermarket, tetapi akan dipaket kecil 100 gram dengan nilai sama dengan beras biasa 2 kilogram," jelasnya.

Badan Pembangunan Australia Utara yang secara terpisah juga melaksanakan proyek budidaya beras asli, menyatakan potensi produksinya lebih dari 1 juta ton setiap tahun.

Baca juga: Mengapa Padi Mutasi Nuklir Sulsel Disebut yang Terbaik?

Varietas padi liar hasil ujicoba budidaya di pinggiran Kota Darwin Varietas padi liar hasil ujicoba budidaya di pinggiran Kota Darwin

Sebelumnya, salah satu faktor kegagalan budidaya padi di Australia Utara adalah serangan hama burung.

Dr. Bellairs mengatakan beras asli merupakan sumber makanan penting bagi burung khas magpie. Sehingga, persawahan yang dikembangkan harus dilengkapi penutup untuk mencegah serangan hama burung.

Paket-paket beras ukuran 100 gram dari uji coba budidaya ini telah dipasarkan dengan harga sekitar $AUD 10 (Rp 100 ribu).

Dr Bellairs menjelaskan, padi liar juga tahan terhadap wabah jamur, yang sebelumnya pernah memusnahkan industri beras pada tahun 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau