Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 5,4 Guncang Lombok Timur, Apa Bedanya dengan Lindu Juli Lalu?

Kompas.com - 17/03/2019, 17:15 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Kabupaten Lombok Timur diguncang gempa tektonik berkekuatan M 5,4 pada Minggu (17/2/2019) pukul 14.07 WIB.

Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan informasi awal gempa  berkekuatan M 5,8 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M 5,4.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,47 Lintang Selatan (LS) dan 116,55 Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 20 kilometer arah utara Kota Selong, Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 19 km.

Dua menit kemudian pada pukul 14.09.19 WIB terjadi gempabumi susulan dengan M 5,1 pada titik koordinat 8,51 Lintang Selatan (LS) dan 116,49 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer.

Apa bedanya gempa kali ini dengan yang terjadi di Lombok Juli lalu? Apakah sama mematikannya?

Baca juga: Goncangan Gempa Lombok 2018 Fluktuatif dan Tidak Lazim

Menjawab pertanyaan itu, Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono mengatakan, sesar pembangkit gempa tidak sama dengan yang terjadi Juli lalu.

"Sesar pembangkit gempa lombok Juli-Agustus lalu adalah sesar naik flores, mekanismenya naik atau thrust fault. Sedangkan yang ini gempa dengan mekanisme sesar turun (normal fault)," ucap Daryono dihubungi Kompas.com, Minggu (17/3/2019).

Pusat gempa M 5,4 yang guncang Lombok Timur pada Minggu (17/3/2019). Pusat gempa M 5,4 yang guncang Lombok Timur pada Minggu (17/3/2019).

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter,  tampak bahwa gempa Lombok hari ini termasuk dalam klasifikasi gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal di sekitar Gunung Rinjani.

"Saya tidak mengatakan bahwa sesar ini belum teridentifikasi. Tapi yang jelas ini gempa dari sumber berbeda, yakni sesar darat dari kaki gunung Rinjani," imbuh Daryono.

Guncangan gempa ini dilaporkan dirasakan di daerah Lombok Utara IV MMI, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, Mataram, dan Sumbawa III-IV MMI; Karangasem III-IV MMI, Denpasar III MMI, dan Kuta III MMI.

Hasil pemodelan pun menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.

Pantauan BMKG hingga pukul 17.00 WIB menunjukkan ada 13 aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan kekuatan kecil.

Apakah mungkin dampaknya sama seperti gempa Lombok Juli lalu?

"Karena informasi sumber gempa yang masih terbatas dan belum banyak diketahui, maka saya mengibau agar warga masyarakat Lombok tetap waspada. Masih sulit untuk menjawab apakah (gempa) ini akan berlanjut atau tidak," ungkapnya.

Daryono menegaskan, jika dibanding  dengan gempa Lombok pada bulan Juli yang dipicu sesar naik Flores, maka potensi gempanya jauh lebih besar yang terjadi saat itu.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau