Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gigi Cumi-cumi Bisa Dijadikan Bioplastik hingga Pakaian Pintar

Kompas.com - 22/02/2019, 17:47 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Permasalahan sampah plastik menjadi perhatian dunia. Karenanya, banyak ahli yang mencoba mencari cara untuk menggantikan plastik dengan produk lain.

Kali ini, para peneliti dari Pennsylvania State University mencoba membuat bioplastik dari gigi cumi.

Sifat luar biasa dari protein cui yang baru ditemukan dianggap bisa merevolusi bahan dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh plastik konvensional. Hal ini dipaparkan oleh para peneliti dalam laporan mereka di jurnal Frontiers in Chemistry.

Protein tersebut beradal dari gigi cincin lengan cumi predator. Bahan dari protein tersebut ramah lingkungan dan dapat terurai sevara hayati.

Baca juga: Penyelam Selandia Baru Temukan Cumi-cumi Raksasa Sepanjang 4 Meter

Keunggulan lain dari bahan ini adalah bisa diproduksi dalam skala besar dan berkelanjutan menggunakan metode kultur laboratorium.

"Protein cumi-cumi dapat digunakan untuk menghasilkan bahan generasi berikutnya untuk bidang lain termasuk energi, biomedis, serta sektor keamanan dan pertahanan," ungkap Melik Demirel, penulis utama penelitian ini dikutip dari Phys.org, Kamis (21/02/2019).

"Kami meninjau pengetahuan saat ini terhadap cincin gigi cumi-cumi, yang merupakan alternatif yang sangat baik untuk menggantikan plastik karena sifatnya ramah lingkungan dan berkelanjutan," imbuhnya.

Gigi Cumi-cumi

Sebagai informasi, untuk memakan mangsanya, cumi-cumi bergantung pada alat pengisap yang kuat di ujung tentakel mereka. Alat pengisap itu dilengkapi dengan gigi yang disebut dengan squid ring teeth (SRT).

Para peneliti menemukan bahwa gigi tersebut memiliki protein yang bisa diubah menjadi serat dan film untuk membuat plastik keras dan fleksibel.

"Alam menghasilkan berbagai bahan pintar yang mampu peka lingkungan, menyembuhkan diri sendiri, dan punya fungsi mekanis luar biasa," ujar Demirel.

"Bahan ini, atau biopolimer, memiliki sifat yang unik dan tidak mudah ditemukan dalam polimer sintetis seperti plastik. Lebih penting lagi, biopolimer ini berkelanjutan dan dapat direkayasa untuk meningkatkan sifat fisik mereka," sambungnya.

Sayangnya, cumi-cumi berukuran rata-rata hanya mengandung sekitar 100 miligram protein SRT. Meski begitu, Demirel dan koleganya tidak kehilangan akal.

Baca juga: Bisa Melipat dan Memuntir Tentakel, Apakah Cumi-Cumi Ini Spesies Baru?

Melansir dari New Scientist, Kamis (21/02/2019), dia dan timnya merekayasa bakteri E. coli secara genetik untuk menumbuhkan protein tersebut. Dengan kata lain, protein ini bisa diproduksi lebih banyak.

"Kami tidak ingin menghabiskan sumber daya cumi alami dan karenanya kami memproduksi protein ini dalam bakteri yang dimodifikasi secara genetik. Prosesnya berbasis pada fermentasi dan menggunakan gula, air, dan oksigen untuk menghasilkan biopolimer," ujar Demirel.

Pakaian Pintar

Menurut para peneliti, protein dari gigi cumi tersebut tidak hanya bisa diolah menjadi plastik saja tapi juga untuk pakaian.

Serat pakaian yang dilapisi protein SRT bisa menghasilkan kain yang sangat keras dan bisa memperbaiki diri jika rusak, dengan sedikit panas dan tekanan.

Tak hanya memperbaiki diri, pakaian yang dilapisi dengan protein SRT juga dimungkinkan untuk mengarah pada pengembangan pakaian pintar. Pakaian tersebut dimungkinkan melindungi manusia dari polutan di udara sambil mengawasi kesehatan kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau