Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Tahun Mengabdi di Mars, Opportunity Akhirnya Dinyatakan Mati

Kompas.com - 15/02/2019, 17:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Sumber SPACE.COM

KOMPAS.com – Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) akhirnya menyatakan bahwa robot penjelajah Opportunity telah mati.

Hal tersebut disampaikan oleh Thomas Zurbuchen selaku associate administrator untuk Science Mission Directorate NASA dalam konferensi pers di Jet Propulsion Laboratory (JPL), Amerika Serikat pada Rabu (12/2/2019).

“Saya menyatakan misi Opportunity telah selesai, dan dengannya misi Mars Exploration Rover juga berakhir,” ujar Zurbuchen.

Opportunity sendiri sebetulnya telah hilang kontak selama delapan bulan sejak terjadinya badai debu di Mars pada pertengahan tahun lalu. Setelah upaya terakhir untuk membangunkan Opportunity tak terjawab, NASA akhirnya memutuskan untuk mengakhiri misinya.

Baca juga: NASA Ketar-ketir, Robot Penjelajah Opportunity Diduga Mati di Mars

Mencari air sejak 2004

Opportunity telah menjelajahi Mars selama 15 tahun, jauh melebihi prediksi para peneliti. Misinya adalah mencari bukti adanya air di masa lalu Mars bersama dengan kembarannya, Spirit.

Kedua robot diluncurkan pada hari terpisah ke dua sisi selatan Mars yang berbeda pada 2004. Misi mereka direncanakan hanya akan berlangsung selama 90 hari. Namun, para peneliti NASA mendapat ide untuk selalu mengarahkan panel mereka ke arah matahari. Dengan demikian, misi mereka pun bisa terus berlanjut hingga bertahun-tahun lamanya.

Spirit akhirnya dinyatakan hilang pada 2009 setelah terjebak dalam pasir, sedangkan Opportunity masih terus melanjutkan perjalanannya hingga tahun lalu.

Dalam 15 tahun pengabdiannya, Opportunity berhasil menemukan bukti konklusif adanya air di Mars sekitar empat sampai 3,5 miliar tahun lalu.

John Callas dari JPL berkata bahwa data yang ditemukan oleh Opportunity menunjukkan bahwa air di Mars bahkan bukan cuma genangan, melainkan danau yang luasnya sudah mencapai hitungan kilometer.

Lalu, hasil analisis Opportunity akan mineral tanah liat di permukaan Mars juga menunjukkan bahwa setidaknya sebagian dari air kuno ini memiliki tingkat keasaman yang netral.

Baca juga: Robot Opportunity Milik NASA Rayakan 5.000 Hari di Mars

Setelah Opportunity

Dengan pencapaian di atas, penerus Opportunity punya tanggung jawab yang besar. Untungnya, sejauh ini robot Curiosity telah melaksanakan tugasnya dengan baik.

Salah satu yang berhasil dilakukan oleh Curiosity adalah menvalidasi temuan Opportunity. Robot tersebut berhasil menunjukkan bahwa Kawah Gale yang seluas 154 kilometer memang pernah dialiri danau dan sistem sungai sekitar 4 miliar tahun lalu.

Namun, ambisi NASA tidak berakhir di situ. Mereka berencana untuk mengirimkan dua misi lagi ke Mars pada 2020. Walaupun belum diungkapkan namanya, NASA berkata bahwa robot yang baru nanti dimodelkan dari struktur Curiosity.

Selain NASA, Badan Antariksa Eropa (ESA) juga berencana untuk mengirimkan robot penjejah yang disebut Rosalind Franklin pada 2020. Rosalind Franklin disebut akan mencari kehidupan dan sisa-sisanya hingga kedalaman dua meter dari permukaan Mars.

Jika berhasil, Rosalind Franklin akan menjadikan ESA sebagai badan antariksa kedua di dunia, setelah NASA, yang berhasil mendaratkan robot di permukaan Mars.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau