Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2019, 18:37 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Tupai berwarna merah mudah bukan lagi fiksi atau khayalan. Nyatanya mereka benar-benar ada dan hidup di Amerika.

Secara kasat mata tupai terbang dari Amerika Utara berwujud seperti tupai pada umumnya. Namun kalau mereka disinari ultraviolet, kita akan melihat seluruh tubuh tupai berubah menjadi magenta.

Dalam laporan yang terbit di jurnal Mammalogy, temuan aneh ini didapat secara tidak sengaja.

"Suatu malam saya mendengar suara ribut di wadah pangan burung. Saat saya mengarahkan sinar (UV) ke arahnya, itu adalah tupai dengan warna merah muda," kata Jon Martin, seorang profesor dari Northland College di Wisconsin.

Baca juga: Tupai Dada Besar yang Viral di Jepang Bukan Punya Payudara, tapi Lemak

Melansir Newsweek, Rabu (30/1/2019), Martin mengajak mahasiswanya Allie Kohler untuk menyelidiki perubahan warna aneh itu.

Dari 135 spesimen tupai museum yang diteliti, tim ahli hanya menemukan tupai terbang New World dari genus Glaucomys yang bisa berubah warna jadi merah muda.

Sementara tupai lain seperti tupai abu-abu timur (Sciurus carolinensis), tupai rubah (Sciurus niger), dan tupai merah Amerika (Tamiasciurus hudsonicus) tak mengalami perubahan warna.

Tupai terbang dari genus Glaucomys ini hidup di hutan-hutan Amerika, dari Honduras di Amerika Tengah sampai Alaska, negara bagian AS.

Andai sepanjang hutan itu disinari ultraviolet, mungkin kita akan melihat ratusan makhluk merah muda melompat dari satu pohon ke pohon lain.

Hingga saat ini para ahli tidak mengetahui mengapa mereka bisa mengubah warna bulu saat ada di bawah sinar UV.

Dugaan sementara, warna itu mungkin untuk mengenali sesamanya saat berada di lingkungan minim cahaya.

Dugaan lain, mungkin perubahan warna ini berguna untuk menghindari predator, atau justru tidak memiliki fungsi sama sekali.

"Bisa saja mereka secara kebetulan dapat menghasilkan  perubahan warna cantik tanpa memiliki fungsi," kata Kohler.

Baca juga: Kusut dan Menyatu, Ekor Kelima Tupai Ini Terpaksa Dipotong

Erik Olson yang merupakan asisten profesor mengatakan, penemuan semacam ini dapat membangkitkan rasa kagum pada semesta.

"Ada begitu banyak hal yang saya yakin masih bersembunyi di alam. Terkadang, kita hanya perlu memandang dengan cara berbeda," ujar Olson.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com