Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kongres Sains India: Internet dan Pesawat Ada sejak Zaman Mahabarata

Kompas.com - 15/01/2019, 12:32 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Editor

KOMPAS.com — Sejumlah ilmuwan India menyatakan penolakan terhadap berbagai teori sains modern, termasuk teori Einstein dan Newton. Mereka juga menyebut bahwa sejumlah penemuan, termasuk sel induk, sudah ditemukan di negara itu pada zaman Hindu Kuno.

Menanggapi pernyataan itu, sejumlah imuwan lain mengecam klaim-klaim yang disampaikan di ajang tahunan Kongres Sains India tersebut.

Mitologi Hindu dan berbagai teori berbasis agama makin menjadi bagian dari agenda Kongres Sains India.

Namun, para ahli mengatakan, berbagai pernyataan yang dikemukakan oleh para ilmuwan India pada kongres tahun kali ini luar biasa konyol.

Baca juga: Toilet Cacing Jenius yang Disponsori Bill Gates Ubah Kehidupan India

Kongres Sains India ke-106 yang dibuka oleh Perdana Menteri Narendra Modi berlangsung pekan lalu selama lima hari.

Dalam acara itu, seorang rektor sebuah universitas di India Selatan mengutip teks Hindu Kuno sebagai bukti bahwa penelitian sel induk sudah ditemukan di India ribuan tahun yang lalu.

Pendapat serupa diungkapkan G Nageshwar Rao, Wakil Rektor Universitas Andhra.

Rao mengatakan bahwa Rahwana, raja raksasa dari epos Ramayana, sudah memiliki 24 jenis pesawat dan jaringan jalur pendaratan modern di tempat yang sekarang disebut Sri Lanka.

Ilmuwan lain dari sebuah universitas di selatan negara bagian Tamil Nadu mengatakan, teori Isaac Newton dan Albert Einstein salah.

Dia mengatakan, gelombang gravitasi harus diubah namanya menjadi "Gelombang Narendra Modi".

Dr KJ Krishnan dilaporkan mengatakan Newton gagal "memahami gaya tolak gravitasi", sementara teori Einstein, menurutnya, "menyesatkan".

Para kritikus mengatakan, teks-teks kuno untuk dibaca dan dinikmati tapi tidak masuk akal untuk menyatakan bahwa itu semua mewakili sains.

Asosiasi Kongres Ilmiah India menyatakan "keprihatinan serius" terhadap berbagai pernyataan yang dikemukakan di acara tersebut.

"Kami tidak sepakat pada pandangan mereka dan kami tak ada sangkut-pautnya dengan pernyataan mereka. (Sikap mereka) sangat disayangkan," ujar Premendu P Mathur, Sekretaris Jenderal Asosiasi Kongres Ilmiah India, kepada kantor berita AFP.

"Sangat mencemaskan bahwa ucapan semacam itu muncul dari orang-orang di posisi seperti itu," tegas Mathur.

Baca juga: Basmi Polusi Udara, Perusahaan India Usulkan Menara Penyaring Raksasa

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau