Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stalagmit Gua Kuno Ungkap Runtuhnya Kekaisaran Akkadia

Kompas.com - 03/01/2019, 19:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Sekitar 4.200 tahun lalu, kekaisaran Mesopotamia, Akkadia lengser. Kejadian itu bertepatan dengan transformasi besar yang terjadi di Mesir dan Lembah Indus, dua peradaban besar lain dari masa itu.

Berkaitan dengan lengsernya peradaban besar itu, kini ahli telah mengetahui penyebabnya. Mereka menemukan jawabannya setelah mengamati stalagmit gua yang ada di Iran.

Menurut studi terbaru, stalagmit gua itu menunjukkan perubahan iklim yang ekstrem di masa lalu dan diyakini bertanggung jawab atas yang terjadi pada ketiga peradaban.

Baca juga: Ratusan Koin Emas Ditemukan, Bukti Runtuhnya Kekaisaran Romawi?

Suatu peradaban mengalami kejayaan dan akhirnya lengser karena berbagai alasan dan hingga kini matinya kerajaan Akkadia tetap kontroversial.

Beberapa sejarawan sebetulnya sudah mengaitkan peristiwa tersebut dengan perubahan iklim. Namun bagaimana peristiwa persisnyya tidak ada yang berhasil menjelaskannya. Ditambah lagi tidak ada aktivitas gunung berapi yang tercatat atau perubahan suhu matahari.

Namun hal itu berakhir setelah sekelompok tim yang dipimpin Stacy Carolin dari Universitas Oxford mempelajari stalagmit dari Gua Gol-e-Zard di Pegunungan Albrz Iran yang terbentuk antara 5.200 sampai 3.700 tahun yang lalu.

Pengamatan yang mereka lakukan menemukan sesuatu yang relevan.

Dalam laporan yang terbit di Prosiding National Academy of Sciences dijelaskan adanya lonjakan jumlah magnesium terhadap kalsium antara 4.510 sampai 4.260 tahun lalu.

Dilansir IFL Science, (24/12/2018), hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan stalagmit yang lebih lambat dan perubahan isotop oksigen batuan.

Perubahan ini berlangsung sekitar 110 sampai 290 tahun, masing-masing sebelum komposisi stalagmit kembali ke level sebelumnya.

Ini berarti, industri dan penambangan peradaban kuno berdampak pada perubahan kimia gua yang letaknya jauh.

Perubahan komposisi stalagmit menunjukkan peningkatan debu yang jatuh di pegunungan, yang pada gilirannya menunjukkan kekeringan di darat.

Pertumbuhan stalagmit yang lambat juga menjadi tanda kondisi sekitar yang lebih kering.

Baca juga: Misteri Runtuhnya Peradaban Lembah Sungai Indus di Himalaya Terkuak

Sedimen dari Laut Merah dan Teluk Oman sebelumnya digunakan untuk menilik jejak masa lalu bahwa Asia Barat pernah mengalami kemarau panjang.

Ada perdebatan besar di antara para sejarawa tentang besarnya pengaruh perubahan iklim terhadap runtuhnya peradaban.

Di sisi lain, kita masih tidak mengatahui mengapa Mesopotamia mengering selama periode tersebut dan akhirnya sangat memengaruhi dua peradaban lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau