Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah SD Ciptakan Alat Pengering Sikat Gigi, Ini Alasannya

Kompas.com - 02/11/2018, 17:34 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berawal dari kekhawatirannya akan kesehatan gigi anak-anak, Alya Kusuma Nurjannah (10), menciptakan sebuah alat yang tidak terduga.

Dalam gelaran Indonesia Science Expo 2018, Alya memamerkan alat yang berfungsi untuk membersihkan bakteri yang ada pada sikat gigi.

"Karena setiap hari kan sikat gigi ditinggalin dalam keadaan yang basah, itu bakterinya bisa mudah berkembang biak dengan pesat gitu loh, hingga lebih dari 100 juta bakteri," ujar Alya yang saat ini bersekolah di SDN 15 Surakarta.

Dalam penelitiannya, Alya menemukan bahwa mengibaskan sikat gigi selama 20 detik akan mengeringkan alat pembersih mulut itu. Namun itu tidak cukup untuk mematikan bakteri pada sikat gigi.

Baca juga: Membumikan Sains Melalui Indonesia Science Expo 2018

Oleh karena itu, dia menciptakan sebuah alat khusus yang bisa membersihkan sikat gigi menggunakan sinar ultraviolet dan memutarnya dengan kipas selama 20 detik.

Komponen yang terlibat dalam pembuatan alat ini meliputi penjepit sikat gigi, motor fan, timer, lampu UV, dan kotak yang terbuat dari triplek.

"Kotaknya masih dibuat dari triplek karena adanya triplek ya dibuatnya dari triplek," ujar Alya polos saat ditemui pada Kamis (01/11/2018) di ICE BSD, Tangerang.

Dalam penyempurnaannya, Tatik Wiyanti selaku guru yang mendampingi Alya ke Jakarta berkata bahwa Alya dibantu oleh PT. Kalbe Farma.

Akan tetapi alat ini masih dirasa belum maksimal. Pasalnya, belum ada perbandingan langsung antara jumlah bakteri saat sikat gigi dalam keadaan basah dengan sikat gigi setelah melewati proses ini. Namun, Alya yakin bahwa alat ini akan sangat bermanfaat kedepannya.

"Saya tahu bahwa lampu UV bisa mematikan bakteri, seperti kalau ibu-ibu jemur baju di tengah terik siang hari, matahari kan menghasilkan sinar UV yang membuat bakteri mati," pungkas Alya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau