Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Shower" Kamar Mandi Berpotensi Jadi Sarang Bakteri Berbahaya

Kompas.com - 04/11/2018, 19:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Bakteri bisa berkembang di mana saja, termasuk tempat air mengalir. Studi terbaru yang dipublikasikan di mBio menemukan shower atau pancuran air kamar mandi berpotensi menjadi tempat bakteri bersarang.

Menurut studi itu, sebagian besar mikroorganisme memang tidak berbahaya. Namun, beberapa strain Nontuberculous mycobacteria (NTM) terbukti berkolerasi dengan infeksi paru yang mengancam jiwa.

Mycobacterium adalah genus bakteri yang paling umum tumbuh dalam benda berlendir seperti shower kamar mandi dan dikenal sebagai biofilm.

Jumlah mikrobakteria bervariasi, tergantung pada lokasi geografis, bahan kimia air, dan sumber air.

Baca juga: Bukalah Jendela Setiap Hari untuk Kurangi Bakteri dalam Kamar

Sejak 2017 para ahli telah menganalisis lebih dari 650 shower di AS dan 13 negara Eropa. Para ahli menyeka bagian dalam shower dengan alat khusus yang kemudian dikirim ke peneliti laboratorium untuk sekuensing DNA dan menentukan spesies bakteri apa yang paling banyak tersimpan di dalamnya.

Mereka menemukan lebih banyak mikrobakteria di rumah orang AS dibanding rumah orang Eropa. Selain itu, mikobakteria tumbuh subur di air keran kota dibanding air sumur.

Setelah terkena uap air, mikobakteria menjadi aerosol dan mungkin bertanggung jawab untuk transmisi penyakit paru NTM.

Mungkin inilah alasan mengapa mikrobakteria mudah ditemukan di wilayah yang penduduknya banyak mengidap sakit paru-paru, seperti di California Selatan, Florida, dan New York.

"Ada dunia mikroba yang berkembang di shower atau pancuran kamar mandi dan itu dapat mengenai Anda setiap kali mandi," kata ilmuwan Noah Fierer dalam sebuah pernyataan.

"Sebagian besar mikroba tidak berbahaya, tapi ada juga yang berbahaya. Penelitian ini membantu kami memahami bagaimana sistem pengolahan air yang kita gunakan untuk bahan-bahan dalam saluran air kita dapat mengubah susunan komunitas mikroba tersebut," imbuhnya dilansir IFL Science, Jumat (2/11/2018).

Studi ini juga menemukan lebih banyak mikobakteri yang hidup di shower berbahan logam dibanding plastik.

Ahli menduga, perbedaan mikobakteri dipicu oleh penggunaan klorin desinfektan. Semakin banyak kandungan klorin desinfektan, maka semakin banyak mikobakteri di dalamnya.

Baca juga: Waspada, Bakteri Rumah Sakit Mengancam Kesehatan Anak...

"Sangat penting untuk memahami rute paparan mikobakteri, terutama di rumah," kata penulis studi utama Matt Gebert.

"Ada banyak ekologi menarik di lingkungan, dan ini memungkinkan kita untuk mulai memahami bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kesehatan manusia".

NTM sulit diobati dan meningkat di AS karena alasan yang belum diketahui pasti. Meski begitu, tim mengatakan tidak ada alasan untuk mengabaikan kewajiban kebersihan Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com