Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukalah Jendela Setiap Hari untuk Kurangi Bakteri dalam Kamar

Kompas.com - 23/10/2018, 17:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Telegraph


KOMPAS.com - Membuka jendela setiap hari adalah cara sederhana untuk menjaga kesehatan.

Dalam temuan terbaru, ahli menemukan bahwa sinar matahari yang masuk melalui jendela dapat membunuh bakteri yang hidup dalam debu.

Menurut ahli dari Universitas Oregon, kamar gelap dengan jendela yang tak pernah dibuka mengandung 12 persen bakteri hidup yang bisa bereproduksi.

Angka tersebut dua kali lipat lebih banyak dibanding 6,8 persen yang terpapar sinar matahari dan 6,1 persen yang terpapar sinar ultraviolet.

Baca juga: Alergi Debu Tak Akan Hilang Seumur Hidup

"Manusia menghabiskan sebagian besar waktu di dalam ruangan, di mana ada paparan partikel debu yang membawa berbagai bakteri, termasuk patogen yang bisa membuat sakit," kata penulis utama studi Dr Ashkaan Fahimipour dilansir Telegraph, Kamis (18/10/2018).

"Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana bangunan yang kita tinggali memengaruhi ekosistem debu dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi kesehatan kita."

Eksperimen

Para ahli membuat 11 kamar miniatur identik yang berada di bawah pengawasan iklim yang diawasi secara ketat, semuanya menirukan bangunan asli. Miniatur itu kemudian ditaburi dengan debu yang dikumpulkan dari rumah warga.

Setelah bangunan miniatur ditaburi debu, mereka memasang kaca pada satu dari tiga jendela, sehingga memungkinkan cahaya yang terlihat, ultraviolet atau tidak ada cahaya sama sekali.

Setelah 90 hari, para ahli mengumpulkan debu dari masing-masing miniatur dan menganalisis komposisi, jumlah bakteri, dan kelangsungan hidup bakteri.

Debu yang tersimpan dalam ruang gelap erat kaitannya dengan spesies yang terkait dengan penyakit pernapasan, dan spesies ini tidak ditemukan dalam debu yang terpapar sinar matahari.

Mereka juga menemukan lebih sedikit bakteri yang berasal dari kulit manusia pada kamar yang terkena cahaya.

Para ahli berteori bahwa siang hari menyebabkan struktur mikrobiome partikel debu dalam ruangan menjadi lebih mirip komunitas bakteri yang ditemukan di luar ruangan.

Baca juga: Debu dan Zat Kimia Juga Mengancam Penglihatan

"Studi kami mendukung kearifan lokal kuno, di mana siang berpotensi membunuh mikroba pada partikel debu," ujar Fahimipour.

Fahimipour menambahkan, ia dan timnya masih memerlukan lebih banyak penelitian untuk memahami penyebab hilangnya bakteri pada debu setelah terkena paparan sinar matahari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau