Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tsunami Palu: Pakar Ingatkan Pentingnya Evakuasi Mandiri

Kompas.com - 06/10/2018, 21:05 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

 

KOMPAS.com - Badan Informasi Geospasial (BIG) telah mengumumkan bahwa tsunami yang menerjang Palu minggu lalu terjadi hanya berselang 8 menit setelah gempa Donggala.

Hal ini menurut Widjo Kongko, ahli tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menjadi pelajaran berharga tentang mitigasi.

"Jadi kalau dengan gempa bumi lokal dan tsunami sangat dekat, itu memang yang paling efektif adalah evakuasi mandiri," tegas Widjo saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (05/10/2018).

"Dengan secara mandiri dan sadar ketika orang di tepi pantai merasakan gempa bumi besar kemudian harus segera evakuasi," tuturnya.

Menurut Widjo, prosedur ini seharusnya sudah dimiliki oleh masyarakat yang tinggal di tepi pantai. Dia juga menjelaskan pentingnya latihan mitigasi.

"Kalau ada latihan, kesadaran mitigasi, ada drill, exercises, masyarakat sudah diberi pemahaman kalau ada gempa bumi atau goyangan yang cukup panjang harus segera menyingkir dari tepi pantai," tutur Widjo.

"Karena akan terasa buat mereka. Jadi goyangan cukup lama itulah yang menjadi warning alami, peringatan alami," imbuhnya.

Dengan kata lain, masyarakat tidak perlu bergantung pada peringatan dini yang diberikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Peringatan alami inilah yang bisa menyelamatkan banyak nyawa secara mandiri.

Sabagi informasi, untuk mengeluarkan peringatan dini tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setidaknya memerlukan waktu 3 menit pascagempa.

"Mereka (BMKG) mempunyai satu SOP yang menunggu cukup waktu. Karena kan harus memastikan," kata Widjo.

Baca juga: Kini Terungkap, Tsunami Palu Menerjang Hanya 8 Menit Setelah Gempa!

"Paling tidak untuk mengeluarkan peringatan gempa bumi dan tsunami, memerlukan beberapa menit. Jadi waktunya sangat mepet," tambahnya.

Untuk itu, Widjo menegaskan pentingnya "melek" mitigasi bagi masyarakat.

"Untuk gempa bumi dan tsunami yang timbul jarak dekat, ada banyak di Indonesia yang sumbernya memang dekat, itu masyarakat harus diberi pemahaman bahwa ada satu sumber yang sangat dekat dan mereka harus menyiapkan diri melakukan evakuasi mandiri," ujarnya.

"Saya kira pemerintah tentu harus memfasilitasi ini dengan (membuat) tsunami shelter dan lain sebagainya," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau