KOMPAS.com – Ketika melihat hewan yang terdampar di tepi pantai, intuisi manusia akan menolong hewan tersebut dengan mengembalikannya ke laut.
Beberapa asumsi akan muncul di otak yang menganggap hewan itu terdampar karena sedang mencari makan atau kesalahan navigasi.
Namun sebaiknya, mulai saat ini, hindari tindakan tersebut.
The Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSCPA), sebuah organisasi yang bergerak untuk kesejahteraan hewan memberikan peringatan untuk tidak lagi mengembalikan hewan air yang terdampar kembali ke perairan.
Peringatan tersebut bukan tanpa dasar. Ada beberapa alasan untuk peringatan tersebut.
Dilansir dari IFL Science, Minggu (19/08/2018), bercermin dari kejadian lumba-lumba yang terdampar di pantai sebelah barat Wales beberapa pekan lalu, masyarakat sekitar mencoba untuk memindahkannya kembali ke air, dengan harapan hewan ini dapat berenang pergi dan bebas.
Tapi, setelah memeriksa foto dari lumba-lumba yang terdampar tersebut, petugas RSCPA menyadari bahwa sebenarnya hewan ini bertubuh kurus kering dan dalam keadaan sakit.
Bertentangan dengan kepercayaan masyarakat yang mengatakan terdamparnya hewan ke pantai disebabkan oleh kesalahan navigasi, ternyata ada kemungkinan juga hewan bersangkutan sedang sakit atau sekarat.
Melihat dari kasus ini, maka tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah memberikan bantuan medis yang diperlukan atau kematian akan mendatangi hewan ini baik di dalam ataupun di luar wilayah perairan.
Hal ini dibuktikan dari lumba-lumba yang terdampar di pantai Wales kembali ditemukan mati—di pantai— setelah sempat dikembalikan ke air.
Baca juga: Hasil Kawin Silang Lumba-lumba dan Paus Ditemukan di Hawaii
Selain itu, menyentuh lumba-lumba yang sakit memungkinkan dapat meningkatkan risiko tertular penyakit apapun yang diderita oleh lumba-lumba itu.
Padahal, jika hewan itu sakit atau bahkan kemungkinan terburuknya hingga mati, mayatnya masih berguna bagi pihak berwenang.
Atas nama ilmu pengetahuan, pihak berwenang bisa memeriksa hewan tersebut baik sebelum atau sesudah kematian.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari tahu mengapa lumba-lumba memilih cara ini untuk mati, dan menginformasikan hasilnya ke komunitas ilmiah di masa yang akan datang.
"Dalam banyak hal, itu adalah sumber kebanggaan bahwa orang-orang di seluruh Wales Barat mencintai hewan liar dan ingin membantu," kata Ellie West, petugas koleksi hewan RSPCA.