KOMPAS.com - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) kembali memberi peringatan dini akan terjadinya gelombang tinggi di sejumlah wilayah Indonesia.
Peringatan dini ini berlaku dari 13 Agustus 2018 sampai 16 Agustus 2018 pukul 7.00 WIB.
"Terpantau adanya kecepatan angin mencapai 46 km/jam di Laut Andaman dan laut China Selatan, akibat pengaruh Tropical Depression (998 hPa) dan Tropical Storm YAGI (990 hPa) di Perairan timur Vietnam dan Laut China Timur," kata prakirawan BMKG Wilmar Lamhot P. Rajagukguk dalam pernyataan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (13/8/2018).
Wilmar menuturkan, hal tersebut memicu peningkatan tinggi gelombang di wilayah Laut Andaman, Laut China Selatan, juga Perairan utara dan barat Sabang.
Baca juga: BMKG Benarkan Adanya Gelombang Tinggi di Selatan Pulau Jawa
"Selain itu kondisi angin timuran yang persisten di barat Sumatra hingga selatan NTT juga memicu peningkatan tinggi gelombang di Perairan barat Sumbawa, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga NTT dan Laut Arafuru bagian barat dan tengah," imbuhnya.
Terkait fenomena ini, BMKG mengelompokkan 2 kategori ketinggian gelombang tinggi di berbagai wilayah, yakni tinggi gelombang 1.25 sampai 2.5 meter dan tinggi gelombang 2.5 sampai 4 meter.
Ada pun wilayah yang berpeluang terjadi gelombang tinggi dapat dilihat pada daftar di bawah ini.
Baca juga: Prediksi Gelombang Tinggi 2-5 Agustus 2018, Waspadai Wilayah Ini
"Untuk perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter), kapal kongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter), kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter), kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter)," tulis BMKG.
"Masyarakat dan kapal-kapal yang melakukan aktivitas di pesisir barat Sumatra, selatan Jawa, Bali, NTB, NTT, serta daerah lainnya khususnya yang tercantum dalam daftar Peringatan Dini di atas harap mempertimbangkan kondisi tersebut," tegas BMKG.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.