KOMPAS.com – Bermain video game identik dengan peningkatan berat badan. Itu karena kita menghabiskan waktu berjam-jam duduk di depan layar monitor sambil mengunyah camilan. Kalau mengunyah camilan diganti dengan aktivitas lain, video game justru efektif menurunkan berat badan.
Hal itu dibuktikan para ahli dari Pusat Penelitian Biomedis, Louisiana State University yang berhasil mengkombinasikan permainan video game dengan latihan fisik pada anak obesitas.
“Anak obesitas dan tidak aktif secara fisik dapat berisiko memicu penyakit jantung dan diabetes. Mereka juga mungkin berjuang setiap hari dengan asma, sleep apnea, tantangan psikologis, dan kesehatan lainnya,” kata Dr. Amanda Staiano, PhD, direktur Penroketon Biomedical's Pediatric Obesity and Health Behavior Laboratory, dilansir Science Daily, Jumat (20/7/2018).
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Louisiana, satu dari tiga anak (35,3 persen) berumur 10 sampai 17 tahun mengalami kelebihan berat badan. Sementara, satu dari lima anak (21,1 persen) menderita obesitas. Semua beresiko tinggi untuk memicu masalah medis yang serius.
Baca juga: WHO Resmi Tetapkan Kecanduan Game Sebagai Gangguan Mental
“Layar monitor seperti smartphone, komputer, televisi dan tablet tak asing lagi untuk kita. Anak-anak banyak menghabiskan waktu untuk bermain dengan gadget. Sebab itu, saya mencari cara untuk menggabungkan gadget dengan aktivitas fisik ke dalam kehidupan anak-anak.” Ungkap Staiano.
Staiano melibatkan 46 anak obesitas berusia 10 hingga 12 tahun dalam penelitiannya, kemudian ia membaginya menjadi dua kelompok secara acak.
Kelompok pertama berisi 23 anak yang diminta bermain gadget sambil melakukan aktivitas fisik selama 60 menit setiap hari. Kelompok kedua merupakan kelompok variabel kontrol yang diminta melakukan aktivitas seperti biasa.
Pada kelompok pertama, masing-masing anak mendapat konsol permainan Xbox 360, Kinect, dan empat exergames dengan berbagai macam jenis permainan, seperti Your Shape: Fitness Evolved 2012, Just Dance 3, Disneyland Adventures, dan Kinect Sports Season 2.
Mereka diminta untuk memainkan ini di rumah bersama teman atau anggota keluarga selama enam bulan.
Tak hanya bermain, semua anak ditantang untuk dapat menyelesaikan tiga sesi permainan setiap minggunya.
Mereka pun mendapat fitbit atau gelang pintar yang dapat mencatat kegiatan pemakainya. Fitbit ini digunakan untuk mengetahui seberapa banyak anak-anak melangkah setiap harinya.
Pelatih kebugaran dari Pennington Biomedis juga memantau kegiatan ini melalui video chat untuk memerhatikan perkembangan mereka.
Baca juga: Dari Senyawa Cabai, Ilmuwan Bikin Obat Anti-Obesitas
Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Pediatric Obesity, Jumat (20/7/2018), hasilnya mengejutkan.
Indeks massa tubuh pada kelompok pertama berkurang sekitar tiga persen. Sebaliknya, indeks massa tubuh kelompok kedua naik satu persen.
Selain itu, kelompok pertama berhasil mengurangi kolesterol sebesar tujuh persen, sedangkan kelompok kedua kolesterolnya naik tujuh persen.
Dengan kata lain, anak-anak dalam kelompok pertama menjadi lebih sehat. Hal ini berkebalikan dengan kelompok kedua yang justru mendorong kadar kolesterol meningkat.
Percobaan ini juga meningkatkan aktivitas fisik mereka sebesar 10 persen, sementara kelompok kontrol justru menurunkan aktifvitas fisik sebesar 22 persen.
Hal yang penting dari semuanya adalah, kelompok pertama berhasil meningkatkan kesadaran diri mereka akan pentingnya berolahraga dan kontrol diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.