Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Penemuan Ikan Arapaima di Brantas, Ini Saran Ahli

Kompas.com - 27/06/2018, 12:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penemuan seekor ikan Arapaima gigas di aliran sungai Brantas, Sidoarjo, Surabaya, menghebohkan warga sekitar. Para ahli menyarankan masyarakat untuk tidak melepaskan ikan itu kembali ke sungai.

Menurut ahli iktiologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Haryono, MSi, ikan predator Arapaima gigas sifatnya buas dan sangat ganas. Apabila dilepaskan ke sungai akan mengancam populasi ikan lokal.

"Ukuran ikan ini sangat besar dan mengancam populasi ikan di sungai. Selain itu, dikhawatirkan juga mengancam manusia, khususnya anak-anak atau balita," kata Haryono, kepada Kompas.com, Selasa (26/6/2018). 

"Ikan Arapaima bukanlah ikan asli Indonesia. Panjang ikan di habitat aslinya bisa mencapai 4,5 meter. Predator ini sebetulnya sudah dilarang masuk ke Indonesia," katanya lagi.

Baca Juga: Jalan-jalan di Pantai, Seorang Perempuan Temukan Bangkai Ikan Purba

Dia melanjutkan, pelarangan tersebut sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2014.

Ikan Arapaima menjadi salah satu favorit bagi penggemar ikan di Indonesia karena ukurannya yang besar dan bentuknya yang eksotis. Namun, masih banyak pemilik ikan yang tidak berhati-hati sehingga ikan predator itu bisa lepas ke perairan umum. 

"Harga ikan ini bervariasi, tergantung ukurannya. Kalau panjangnya lebih dari 1 meter bisa mencapai jutaan rupiah. Jumlah ikan ini di Indonesia, saya belum tahu, karena ada beberapa yang sudah membudidayakannya," ujar Haryono.

Untuk mengendalikan populasi ikan predator yang membahayakan populasi ikan lokal, pemerintah seharusnya mendata ulang dan menerapkan peraturan secara tegas.

Baca Juga: 400 Tahun Lalu, Hidup Ikan Dengan Moncong Panjang Mirip Platipus

Haryono mengatakan, sebaiknya, ikan jenis ini jangan dipelihara atau diimpor karena sifatnya yang buas. Apabila sudah terlanjur, pemeliharaannya harus esktra hati-hati agar tidak terlepas ke perairan umum seperti sungai, waduk dan danau.

"Untuk masyarakat yang menemukan ikan ini di perairan umum lebih baik menghubungi pihak terkait untuk menangkap ikan tersebut. Usahakan jangan sampai lepas lagi ke sungai," imbuhnya.

Sementara itu, penemuan ikan Arapaima di Indonesia ini bukanlah kali pertama. Pada tahun 2015, ikan sejenis juga pernah ditemukan di sungai Ciliwung.

Seperti dikutip dari Surya.co.id, Senin (25/6/2018), sejumlah warga di Desa Mliriprowo, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, menemukan ikan seukuran tinggi orang dewasa di sungai Mbocok pada hari Senin, (25/6/2018). Sungai ini satu aliran dengan Sungai Brantas di Jawa Timur. 

Penemuan ikan tersebut sempat menjadi perbincangan di media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau