KOMPAS.com - Kemenangan Meksiko melawan Jerman dalam pertandingan Piala Dunia Minggu (17/6/2018), menyebabkan sedikit keributan di Mexico City, ibu kota Meksiko.
Pasalnya, saat Hirving Lozano membobol gawan lawan terjadi lonjakan aktivitas seismik atau gempa bumi.
Institute of Geological and Atmospheric Research di Meksiko mengklaim gempa disebabkan oleh ribuan penggemar yang melompat kegirangan. Namun, benarkah demikian?
Sejumlah ilmuwan meragukannya, mereka yakin antusias penggemar dalam Piala Dunia tidak memicu gempa bumi.
Baca juga: Sisa Lahar Purba dan Gempa Ungkap Jejak Peradaban Mataram Kuno
"Itu mungkin seseorang atau beberapa orang melompat tepat di sebelah stasiun seismologi. Getaran yang tercatat di seismometer tidak menyerupai gempa bumi," kata Xyoli Pérez Campos, kepala Servicio Sismológico Nacional (SSN), layanan seismologi nasional Meksiko, dilansir National Geographic, Senin (18/6/2018),
Seismometer merupakaan alat yang digunakan ahli gempa untuk mendeteksi gelombang gempa bumi akibat pergerakan lempeng bumi. Ini juga alat yang digunakan untuk menentukan sumber gempa.
"Orang-orang yang melompat-lompat memang bisa menimbulkan getaran. Namun, getarannya berbeda dengan gempa bumi," imbuh Campos.
Menurut William Yeck, seorang ahli geofisika dari Survei Geologi AS, seismometer dapat menangkap getaran dan suara dari keriuhan manusia. Namun, tidak ada dalam catatan euforia yang dapat menimbulkan gempa bumi.
Ini sebabnya ada istilah gempa buatan manusia. Umumnya, istilah ini digunakan untuk menggambarkan munculnya getaran akibat aktivitas manusia, seperti pengeboran, pengujian nuklir, atau aksi manusia saat dalam sebuah perayaan.
Baca juga: Pelajaran Penting dari Gempa Osaka Berkekuatan M 6,1 untuk Indonesia
Setiap tahunnya, planet kita diguncang puluhan ribu gempa, baik yang ditimbulkan alam atau manusia.
Kebanyakan memang berkekuatan kecil yang tidak dapat dirasakan. Namun, banyak gempa berkekuatan lebih dari M 4,0 yang menghancurkan.
Salah satunya, gempa berkekuatan M 6,1 yang baru saja mengguncang Osaka, Jepang, Senin (18/6/2018) pagi. Kejadian ini menewaskan empat orang dan lebih dari 300 orang mengalami luka-luka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.