Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Petir di Jupiter Sama dengan di Bumi, Menurut Temuan Baru

Kompas.com - 07/06/2018, 12:32 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Badai petir merupakan salah satu cuaca buruk yang terjadi di banyak wilayah di dunia. Mungkin banyak yang mengira bahwa badai petir hanya terjadi di Bumi.

Namun, sebuah temuan baru yang didasarkan pada data pesawat antariksa Juno menunjukkan adanya badai petir di Jupiter.

Sebenarnya, para ilmuwan telah meramalkan badai petir yang disebut dengan istilah "Jovian lightning" selama berabad-abad. Prediksi ini bahkan pertama kali dikonfirmasi pada 1979 ketika pesawat antariksa tanpa awak Voyager 1 merekamnya.

Pembacaan data yang diambil oleh pesawat antariksa tersebut memastikan hal itu adalah petir. Meski begitu, para ilmuwan mencatat bahwa itu tampak sangat berbeda dengan badai petir di Bumi.

Kini, dalam sebuah makalah baru yang terbit dalam jurnal Nature, para ilmuwan NASA dalam misi Juno menemukan bahwa sebenarnya badai petir di Jupiter sangat mirip dengan yang terjadi di Bumi.

Temuan tersebut jugda didukung oleh laporan kedua yang ditulis tim dari Czech Academy of Sciences. Laporan tersebut menyajikan koleksi rekaman petir terbesar dari planet raksasa itu.

"Tidak peduli di planet mana Anda berada, petir bertindak seperti pemancar radio - mengirim gelombang radio ketika mereka melintas langit," kata Dr Shannon Brown dari Jet Propulsion Laboratory NASA, penulis utama makalah pertama dikutip dari The Independent, Kamis (07/06/2018).

"Tapi sebelum Juno, semua sinyal petir yang direkam oleh pesawat ruang angkasa terbatas baik pada deteksi visual atau dari rentang kilohertz dari spektrum radio, meskipun pencarian sinyal dalam rentang megahertz," sambungnya.

Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Peneliti Rekam Suara Petir Vulkanik

Dr Brown juga menjelaskan bahwa banyak teori yang ditawarkan untuk menjelaskan fenomena ini.

"Tetapi tidak ada teori yang bisa mendapatkan daya tarik sebagai jawabannya," ujarnya.

Ketika pesawat antariksa Juno terbang mendekati Jupiter pada 2016, ia menyusun instrumen yang sangat sensitif untuk mencatat emisi dari gas raksasa planet tersebut.

Pada penerbangan pertama, pesawat ini mencatat 377 debit petir dengan pembacaan megahertz. Ini sebanding dengan petir yang ditemukan di Bumi.

Dalam makalah kedua, Dr Ivana Kolmasova menemukan bahwa tingkat sambaran petir di Jupiter juga sama dengan di Bumi.

Dr Kolmašová dan timnya menghasilkan database terbesar dari emisi radio frekuensi rendah yang dihasilkan oleh petir di sekitar Jupiter, yang dikenal sebagai "whistlers" karena kebisingan yang mereka buat.

Data tersebut memuat lebih dari 1.600 sinyal, yang juga dikumpulkan menggunakan instrumen dari Juno. Tak hanya itu, data ini menunjukkan tingkat sambaran petir enam kali lebih tinggi dari nilai puncak yang dideteksi oleh Voyager 1.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau