Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Menghadapi Trauma Pasca Teror Bom Surabaya?

Kompas.com - 15/05/2018, 17:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasca bom bunuh diri di Surabaya pada Minggu (13/05/2018), banyak masyarakat yang menjadi takut untuk ke luar rumah dan menghindari keramaian.

Ini membuktikan bahwa tanpa menjadi korban langsung, masyarakat bisa mengalami trauma akibat aksi terorisme.

Ketika dihubungi Kompas.com pada Senin (14/05/2018) melalui sambungan telepon, Ratih Ibrahim, S.Psi menjelaskan tentang trauma yang mungkin dihadapi masyarakat.

"Jadi, yang namanya trauma itu luka. Luka itu selalu memberikan kesakitan," ungkapnya.

"Trauma adalah luka yang sifatnya psikologis, baik itu masalah psikis, emosi, atau perasaan," imbuhnya.

Menurut dia, masyarakat juga mengalami trauma atas insiden kerusuhan di Mako Brimob dan bom bunuh diri di Surabaya.

Namun yang jadi pertanyaan, kenapa masyarakat bisa mengalami trauma walaupun tidak menjadi korban langsung dari peristiwa tersebut?

"Kita tetap mengalami trauma karena kita adalah korban secara tidak langsung (vicarious victims) dan juga korban yang akan datang (potential victims)," ujarnya

Pasca bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, kini masyarakat menjadi korban dan mungkin saja menderita trauma.

Efek yang paling terlihat adalah ketakutan banyak warga sehingga tidak berpergian ke luar rumah atau tempat-tempat yang ramai.

Oleh karena itu, cara menghadapi trauma masyarakat terhadap kejadian teror menjadi penting.

Jaminan Rasa Aman

Menurut Ratih, jaminan rasa aman adalah hal yang perlu diperhatikan.

"Kita butuh jaminan bahwa kita bisa kembali aman. We need a hero (Kita butuh pahlawan). Hero-nya siapa di sini," ujar Ratih.

Ratih menegaskan, kepastian atau jaminan rasa aman itu membuat masyarakat lebih tenang.

Baca juga: Semangat Mengampuni Pelaku Terorisme, Bagaimana Sains Menjelaskannya?

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau