Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Balita Reagan, Orangtua Rela Donorkan Hati demi Sang Buah Hati

Kompas.com - 09/05/2018, 18:05 WIB
Shela Kusumaningtyas,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perasaan Candra Kusuma Sudirjat (34) dan Nova Andriani (32) sama seperti pasangan suami istri lain yang baru dikarunia momongan pertama. Kelahiran Reagan Markuangsa Sudirjat pada 15 Mei 2016 disambut penuh suka cita. Reagan menjadi karunia yang tak ternilai harganya.

Namun, kebahagiaan keduanya tiba-tiba berganti kepanikan karena Reagan yang terlahir dengan bobot tiga kilogram dan panjang 45 sentimeter menguning.

Mereka mencoba berbaik sangka dengan keadaan bayi mungil tersebut. Mungkin saja seperti bayi pada umumnya, kulit menguning Reagan bisa disembuhkan dengan berjemur.

“Anak kami usia satu bulan (kulitnya) jadi kuning. Saya pikir biasa. Tapi kok bertambah dengan mata keruh,” ujar Candra, ayah sang bocah, ditemui Kompas.com seusai temu media yang dihelat Rumah Sakt Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta, Senin (7/5/2018).

Baca juga : Kisah Bambang dan Novi, Rela Berkorban Hati demi Kesembuhan Anak

Keduanya akhirnya curiga dengan kondisi sang anak yang tidak kunjung membaik hingga usia tiga bulan. Apalagi, perut anaknya ikut membesar.

Berat badan anaknya pun hanya bertambah 500 gram dalam seminggu. Tidak ingin buah hati mereka terlambat ditangani, pasangan yang bertempat tinggal di Bekasi ini memeriksakan Reagan ke RSCM.

Dokter lantas mengambil tindakan biopsi, pengambilan jaringan hati yang selanjutnya diamati di atas mikroskop. Sebab Reagan sudah menunjukkan tanda-tanda tersumbatnya saluran empedu.

Benar saja, diagnosis dokter langsung mengarah ke penyakit atresia bilier. Fungsi saluran empedu Reagan diketahui terganggu.

Racun yang mestinya dikeluarkan bersama urin, justru berbalik menyerang hati. Akibatnya, pertumbuhan sang anak terganggu.

Baca juga : Cerita Rodi Susilo Mengembalikan Hidupnya dengan Transplantasi Hati

“Dokter menyarankan anak kami menjalani transplantasi hati,” ungkap pria yang bekerja sebagai pegawai swasta.

Mulanya, mereka belum bisa menerima kenyataan. Orangtua mana yang tidak teriris hatinya mendengar anak sekecil Reagan sudah harus menjalani tindakan operasi berat.

Setelah diskusi panjang, saran dokter langsung disanggupi keduanya. Kata Candra, mereka rela menukar apapun demi kebahagiaan anak mereka satu-satunya, termasuk nyawa sekalipun.

Skrining pun dilakukan terhadap resipien yakni Reagan dan pendonor (ayah dan ibunya). Ada serangkaian tahap yang mesti dijalani.

Skrining umum berupa pemeriksaan golongan darah, cek fungsi hati, pemeriksaan fungsi ginjal serta organ-organ lain.

Baca juga : Di Balik Kinerja Hati, Organ Pencernaan Paling Efisien

Selanjutnya masuk ke tahap skrining lanjut terhadap donor, yaitu CT Scan, MRI, dan biopsi hati.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau