Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Nyeri Otot Setelah Olahraga? Ini Cara Terbaik Meredakannya

KOMPAS.com — Pernahkah Anda merasakan nyeri otot selepas berolahraga?

Bagi banyak orang, tanda olahraga yang baik adalah nyeri otot. Sayangnya, hal ini sering mengganggu aktivitas keseharian.

Selain itu, sakit nyeri otot juga membuat banyak orang ragu untuk berolahraga kembali. Mulai apakah nyeri otot buruk bagi seseorang, bagaimana mengobatinya, hingga kapan nyeri otot perlu diperiksakan.

Ryan Lingor, dokter olahraga primer di Rumah Sakit khusus Bedah New York City, mencoba menjawab berbagai pertanyaan tentang nyeri otot pasca-olahraga.

Tidak Berhenti Olahraga

"Ketika orang memulai siklus olahraga baru, sangat umum untuk mengembangkan rasa sakit," ungkap Lingor dikutip dari Time, Senin (16/04/2018).

Rasa sakit nyeri otot juga biasa terjadi jika seseorang memasuk dlaam olahraga baru atau penambahan berat latihan dalam rutinitas yang sudah ada.

"Itu tidak berarti mereka harus menghentikan olahraga atau (nyeri otot) bukan tanda cedera," imbuhnya.

Bukan Nyeri Otot Biasa

Meski terasa sakit dan tidak nyaman, pada umumnya nyeri otot selepas olahraga bukanlah hal berbahaya. Tapi, perlu diketahui juga jenis nyeri otot yang terbilang tidak normal.

Lingor mengatakan, nyeri otot normal biasanya simetris. Jadi, jika Anda mengalami rasa sakit yang lebih pada salah satu sisi, mungkin itu pertanda otot yang tertarik atau cedera lainnya.

Selain itu, nyeri otot normal biasanya akan berkembang 24-36 jam setelah olahraga dan akan menghilang dalam waktu sekitar tiga hari. Lingor menyebut, jika nyeri otot terasa lebih lama dari itu mungkin merupakan tanda sesuatu yang lebih serius.

Hal yang harus diwaspadai saat terjadinya nyeri otot adalah perubahan warna urine. Perubahan warna ini mungkin menunjukkan kondisi olahraga yang berlebihan dan berpotensi serius yang disebut rhabdomyolysis (kerusakan otot).

"Kadang-kadang Anda bisa mendapatkan kondisi di mana otot-otot mulai rusak secara tidak normal," ujar Lingor.

"Kerusakan otot bisa tersaring ginjal dan menyebabkan urine berwarna lebih gelap," imbuhnya.

Lingor menyarankan untuk segara memeriksakan diri ke dokter jika hal tersebut terjadi.

Cara Meredakan Nyeri Otot

Hal yang paling menyebalkan dari nyeri otot pasca-olahraga adalah sulitnya beraktivitas. Maka, perawatan untuk nyeri otot perlu dilakukan.

Menurut Lingor, perawatan terbaik untuk nyeri otot adalah tetap melakukan aktivitas ringan.

"Tidak ada perawatan efektif yang nyata untuk nyeri otot. Salah satu hal terbaik sebenarnya adalah aktivitas ringan," ujar Lingor.

Dia juga menyebut seiring waktu rasa nyeri pada otot akan berangsur pulih.

Cara lain seperti peregangan, pendinginan, dan mengompres dengan air hangat juga bisa dilakukan.

"Ada campuran bukti tentang cara-cara tersebut membantu meringankan nyeri otot atau tidak," kata Lingor.

Tetap Berolahraga

Seperti yang disebutkan Lingor, aktivitas ringan adalah cara terbaik untuk mengobati nyeri otot. Untuk itu, dia menyarankan orang tetap melakukan olahraga ringan.

Lingor merekomendasikan renang atau olahraga ringan lainnya.

Sebenarnya, olahraga lebih berat pun bisa dilakukan. Hanya saja, mungkin banyak orang merasa tidak nyaman dan perlu istirahat lebih lama.

Bagi Anda yang ingin tetap bisa berolahraga dengan intensitas yang lebih berat, ada baiknya jika memastikan tubuh terhidrasi dengan baik. Makan dengan sumber karbohidrat dan protein yang sehat juga perlu dilakukan.

Hal ini untuk memulihkan tenaga dan mencegah nyeri otot datang kembali pada Anda.

Anda juga bisa melakukan olahraga campuran di pusat kebugaran.

"Melakukan beragam jenis olahraga adalah hal yang baik," kata Lingor.

"Nyeri otot hanya datang jika kita berolahraga pada wilayah tertentu saja," tutupnya.

https://sains.kompas.com/read/2018/04/18/173519323/sering-nyeri-otot-setelah-olahraga-ini-cara-terbaik-meredakannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke