KOMPAS.com - Salah satu yang menjadi perdebatan di dunia sains adalah adanya pertumbuhan sel otak saat manusia sudah dewasa.
Teori lama mengatakan sel otak akan berhenti tumbuh setelah manusia remaja. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa sejumlah mamalia tetap melakukan pertumbuhan sel-sel otak baru.
Kira-kira sebulan lalu, peneliti dari Universitas California menerbitkan makalah di jurnal Nature, Rabu (7/3/2018), dan mengungkap bahwa sel otak tidak lagi tumbuh setelah masa remaja. Kesimpulan itu muncul setelah para peneliti mengamati sampel jaringan hipokampus yang berhubungan dengan kekuatan mengingat dari berbagai usia.
Namun, temuan terbaru yang dilakukan oleh ahli neurobiologi asal Universitas Columbia membantah temuan itu. Mereka berhasil membuktikan bahwa sel otak manusia tetap tumbuh meski manusia berusia di atas 70 tahun.
Baca juga : Peneliti Temukan Cara Penggolongan Baru untuk Sel Otak
Temuan yang diterbitkan di Cell Stem Cell, Kamis (5/4/2018), menggunakan metode yang sama dengan penelitian sebelumnya. Mereka memeriksa otak dari 28 orang berusia 14 sampai 79 tahun saat meninggal dunia. Semuanya meninggal secara tiba-tiba dalam keadaan sehat.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan tak hanya mencari tanda-tanda pertumbuhan saraf baru tetapi juga memeriksa keadaan pembuluh darah di bagian otak.
Hasilnya, pria dan wanita yang sehat dapat terus memproduksi neuron baru sepanjang hidupnya. Meski lintas usia, ukuran rata-rata hipokampus dan jumlah sel baru yang terbentuk di otak sama.
"Kami menemukan bahwa orang tua memiliki kemampuan yang sama untuk membuat ribuan neuron baru hippocampal dari sel-sel progenitor (sel punca) seperti orang yang lebih muda," kata penulis utama dan ahli neurobiologi Maura Boldrini dilansir Science Alert, Kamis (5/4/2018).
Kemampuan untuk menghasilkan sel hippocampal baru dikenal dengan proses neurogenesis. Peneliti melihat proses ini menurun pada orang yang lebih tua.
Peneliti percaya, menurunnya produksi neuron dan penyusutan bagian otak berkaitan dengan penurunan daya ingat. Ini juga yang mendasari mengapa orang muda lebih mudah mempelajari keterampilan dan bahasa.
Baca juga : Bisa Membaca Tulisan Typo adalah Bukti Kehebatan Otak Kita
Dengan mempertimbangkan kesehatan otak di segala umur lewat pengamatan kondisi pembuluh darah, membuat penelitian ini berbeda dengan penelitian lain.
Menurut catatan Boldrini, lebih sedikit pembuluh darah pada orang tua berkaitan dengan ketahanan kognitif-emosional yang berkurang.
Dilansir The Independent, Kamis (5/4/2018), penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan pengobatan seperti penyakit alzheimer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.