Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2018, 18:33 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Sekelompok pecinta aurora yang tergabung dalam grup Facebook Alberta Aurora Chasers berhasil mendokumentasikan aurora baru yang belum pernah terlihat sebelumnya di langit Kanada.

Satu hal yang membedakannya dibanding aurora lainnya adalah bentuk dan warnanya.

Jika biasanya aurora berbentuk tirai tipis dengan warna merah, hijau, atau kuning, aurora yang baru ditemukan ini berbentuk seperti pita dengan warna ungu yang berkilauan pendek dan kadang dikombinasikan dengan sedikit warna hijau yang nampak seperti pagar.

Setelah foto dokumentasi aurora ini diserahkan kepada Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), peneliti menjulukinya dengan nama Steve.

Baca juga : Dua Aurora Aneh Terlihat di Jupiter, Ternyata Beda Jauh dengan Bumi

Steve merupakan singkatan dari Strong Thermal Emission Velocity Enhancement.

"Pemburu aurora yang berasal dari Alberta, Kanada, melakukan pemotretan di langit bagian utara. Saat mereka memotret langit bagian selatan Kanada, busur ungu yang tipis samar tertangkap kamera," jara Elizabeth MacDonald, fisikawan dari NASA Gooddard Space Flight Center di Greenbelt, Maryland, dilansir National Geographic, Kamis (15/3/2018).

MacDonald yang memimpin pengamatan lebih lanjut berkata ada teori fisika berbeda di balik aurora Steve.

Ia dan timnya melakukan pengamatan dengan menggunakan salah satu satelit Swarm milik European Space Agency.

Aurora Steve Aurora Steve

Dalam temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advances, Rabu (14/3/20180, menunjukkan bahwa Steve merupakan manifestasi partikel yang dipercepat dan dipanaskan akibat interaksi matahari dengan bagian medan magnet di ionosfer (bagian atmosfer yang terionisasi oleh radiasi matahari, red).

Baca juga : Pelangi di Langit Taiwan Berlangsung 9 Jam, Kok Bisa?

Kini, MacDonald dan timnya mendorong seluruh warga yang berada di bagian utara dunia untuk ikut memantau keberadaan Steve.

Dilansir dari laman resmi NASA, mereka meminta bantuan kepada warga yang tinggal di Inggris, Kanada, Alaska, New Zealand, dan negara yang terletak di bagian utara bumi untuk ikut berpartisipasi.

"Steve bisa bertahan selama 20 menit sampai satu jam. STEVE mungkin hanya muncul di musim-musim tertentu, karena ia tidak muncul pada Oktober 2016 sampai Februari 2017 dan juga dari Oktober 2017 sampai Februari 2018," tulis NASA.

Di samping data satelit, NASA juga akan menggunakan pengamatan dari darat untuk mempelajari lebih lanjut tentang Steve dan memahami cuaca antariksa di dekat bumi yang dapat mengganggu sinyal satelit dan komunikasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com