Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Dicakar Anjing, Wanita 66 Tahun Harus Ganti Panggul

Kompas.com - 08/03/2018, 07:09 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Bagi kebanyakan pemilik anjing, cakaran dari hewan kesayangan bukanlah masalah besar. Namun bagi seorang wanita asal Britania Raya, insiden ini membuatnya harus ganti panggul sembilan bulan kemudian.

Diceritakan dalam jurnal BMJ Case Reports, wanita berusia 66 tahun tersebut datang ke dokter karena mengalami nyeri di panggulnya selama empat bulan. Panggul tersebut sebetulnya sudah diganti 15 tahun sebelumnya, tetapi nyeri kembali.

Dokter yang memeriksa hasil foto sinar X dan uji darah kemudian menduga bahwa wanita tersebut mengalami infeksi pada sendi panggulnya. Dia pun menyarankan untuk melakukan biopsi panggul.

Baca juga : Persahabatan Anjing dan Manusia Terjalin sejak 14.000 Tahun Lalu

Sebanyak tujuh sampel diambil dari biopsi ini, tetapi hanya satu yang menunjukkan organisme misterius, tulis Dr Irasha Hettiarachchi, pakar mikrobiologi medis di University Hospital of Wales.

Baru pada uji laboratorium kedua, organisme tersebut akhirnya diidentifikasi sebagai Capnocytophaga canimorsus, spesies bakteri yang sering ditemukan di mulut anjing atau kucing.

Temuan ini kemudian dikonfirmasikan dengan uji laboratorium kedua dan para dokter memastikan bahwa infeksi panggul wanita tersebut memang disebabkan oleh C canimorsus. Bakteri ini menginfeksi sendi panggul dan menipiskan tulang panggul itu sendiri.

Biasanya, C canimorsus menyerang manusia melalui gigitan dan jilatan anjing. Namun dalam kasus ini, para pakar menduga bahwa anjing tersebut memindahkan C canimorsus ketika menjilat tangannya. Bakteri kemudian berpindah ke wanita tersebut melalui cakaran.

Baca juga : Pemilik Anjing Harus Tahu, Bangkai Ayam Bikin Sahabat Anda Lumpuh

Lalu, bila biasanya infeksi terjadi secara langsung, wanita ini baru mengalami infeksi setelah sembilan bulan dicakar. Infeksi juga terjadi pada sendi panggul buatan, walaupun umumnya bakteri ini menyerang mulut, tenggorokan, dan mata.

Berkat kejadian langka ini, wanita tersebut harus dioperasi dua kali. Pertama untuk membuang panggul yang lama dan memasang pengganti sementara. Kedua untuk memberinya panggul buatan yang baru. Wanita tersebut juga perlu mengonsumsi antibiotik untuk menyembuhkan infeksinya.

Hettiarachchi berkata bahwa setahun setelah kedua operasi di atas, wanita tersebut tidak lagi mengalami nyeri panggul, maupun menunjukkan tanda-tanda infeksi. Namun, dia tidak tahu apakah wanita tersebut masih memiliki anjing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau