KOMPAS.com - Bentuk tanaman ini aneh, bahkan sama sekali tak menyerupai tanaman.
Kalau diperhatikan sekilas, bentuknya mirip seperti terompet atau kerucut es krim. Bedanya, pada bagian atas tidak terbuka tapi hampir menutup. Ia pun memiliki tiga antena yang panjang dan berdiri tegak.
Pada bagian 'kepala' yang memiliki antena itu warnanya oranye menyala, semakin ke bawah warnanya berubah menjadi putih.
Konon, tanaman ini pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani asal Italia bernama Odoardo Beccari sekitar tahun 1866 di kawasan Gunung Matang, Sarawak, Malaysia.
Baca juga : Kebun Raya Indonesia Tonjolkan Tanaman Obat dan Lokal
Dalam dunia flora, Beccari sangat terkenal karena semasa hidupnya sudah menemukan dan mengkategorikan ratusan spesies tanaman.
Ia pun melakukan pengamatan selama bertahun-tahun. Dari hasil pengamatannya yang telah digambar dan dideskripsikan dalam sebuah catatan, ia menyebut tanaman ini sebagai spesies Thismia neptunis.
Hal ini terus berlangsung hingga pada Januari 2017, tim ahli biologi dari Institusi Penelitian Tanaman Republik Ceko melakukan penelusuran ke wilayah hutan hujan yang dulu ditelusuri Beccari.
Ajaib, mereka menemukan T. neptunis yang dulu ditemukan Beccari sedang berbunga di antara guguran daun. Ini berarti T. neptunis kembali ditemukan setelah lebih dari 150 tahun hilang.
Kalau dulu Beccari hanya bisa menggambarnya, kini tim ilmuwan dari Ceko berhasil mengabadikannya dalam sebuah potret dan menerbitkan laporannya dalam jurnal Phototaxa.
"Temuan kami merupakan penemuan kedua dari spesies yang dulu pernah ditemukan. Sebab itu kami memberikan deskripsi yang lebih rinci, karakter internal yang inklusif, dan dokumentasi foto pertama dari spesies ini," tulis peneliti dalam laporannya dilansir Science Alert, Senin (5/3/2018).
Baca juga : Bisa Tidur Kalau Dibius, Apakah Tanaman Punya Kesadaran seperti Kita?
Tanaman T. neptunis yang mereka temukan tingginya 9 sentimeter dan termasuk tanaman mycoheterotrophic atau tanaman yang tidak lagi melakukan fotosintesis. Mereka tidak memiliki daun dan tidak lagi membutuhkan klorofil.
Peneliti menyebut T. neptunis bertahan hidup dengan cara mengambil nutrisi dari spesies jamur tertentu.
Dilansir dari IFL Science, tanaman mycoheterotrophic hidup di lingkungan tropis dengan sebagian besar struktur tanaman ada di bawah tanah dan mereka hanya muncul ke permukaan saat berbunga.
Peneliti berkata, tanaman ini berbunga hanya dalam hitungan minggu dan tidak setiap tahun. Inilah yang menjadi alasan mengapa tanaman T. neptunis hanya pernah terlihat satu kali.
Walaupun ada tambahan informasi dari catatan yang pernah dibuat pada 1866, namun peneliti dari Ceko ini sangat takjub dengan keakuratan gambar yang dibuat oleh Beccari.